“Kami mulai produksi sejak sebulan lalu karena permintaan dari luar kota meningkat tajam. Kebanyakan membuat bendera merah putih dan umbul-umbul,” kata Kundori saat ditemui di rumah produksinya.
Dalam proses produksi, Kundori dibantu istrinya serta beberapa karyawan. Mereka memotong kain merah putih, menjahitnya menjadi bendera dan umbul-umbul berbagai ukuran. Pesanan tak hanya datang dari Boyolali dan sekitarnya, tetapi juga dari Yogyakarta, Jakarta, hingga beberapa kota di Jawa Timur.
Untuk harga, umbul-umbul dibanderol mulai Rp20.000 per 4 meter. Sedangkan bendera merah putih dijual mulai Rp5.000 hingga Rp20.000, tergantung ukuran dan bahan.
Kundori menyebut momen 17 Agustus adalah “masa panen” bagi para perajin. Meski permintaan tahun ini naik signifikan, volumenya belum menandingi masa kejayaan sebelum pandemi.
“Kami tetap bersyukur. Meski belum seperti sebelum pandemi, peningkatannya cukup terasa dibanding tahun lalu,” ungkapnya.
Para perajin berharap pulihnya ekonomi pasca-pandemi bisa terus menggairahkan permintaan, sekaligus menjadi penyemangat dalam menyambut Hari Kemerdekaan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait