SUKOHARJO, iNewsBoyolali.id - Direktur Utama (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan beras SPHP berkualitas bagus. Selain berisi beras medium terbaik, kemasan beras SPHP juga tidak mudah rusak.
Untuk membuktikan kualitas kemasan, Ahmad Rizal Ramdhani sengaja menjatuhkan beras SPHP ke lantai. Meski dijatuhkan dari atas ke bawah, kemasan ternyata tidak robek, atau rusak. Kondisinya tetap utuh seperti sedia kala.
Hal itu dilakukan Ahmad Rizal Ramdhani saat melakukan peninjauan ke gudang Bulog Kartasura, Sukoharjo. Peninjauan dilakukan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Minggu (13/7/2025).
"Perlu kami sampaikan, pemerintah akan memberikan yang terbaik. Ini tidak rusak dan tidak pecah," kata Ahmad Rizal Ramdhani usai sengaja menjatuhkan beras SPHP ke lantai.
Dia mengibaratkan pemerintah sebagai orang tua yang sayang sama anaknya. Dengan demikian, pemerintah juga sayang dengan masyarakat dan berupaya memberikan yang terbaik.
Agar beras SPHP tepat sasaran dan mengantisipasi penyimpangan, Ahmad Rizal Ramdhani menyebut bahwa Bulog telah melakukan sejumlah langkah-langkah sebagaimana petunjuk Bapanas. Upaya itu antara lain setiap penjual atau pengecer, wajib ikut dalam aplikasi klik SPHP.
"Baik mulai dari pesan sampai dengan pembelian, sehingga itu terkontrol," ucapnya.
Berikutnya adalah masyarakat hanya boleh membeli maksimal dua kantong atau 10 kilogram. Untuk 1 kilogram seharga Rp12.500, sehingga untuk satu kantong beras SPHP berisi 5 kilogram harganya Rp62.500. Harga yang ditetapkan merupakan yang terendah di Indonesia.
Dikatakannya, beras SPHP kualitasnya adalah medium yang terbaik. Beras SPHP dikawal Satgas Pangan TNI/Polri. Selain itu juga melibatkan kepala pasar dan pengamanan dalam pasar hingga Satpol PP. Hal itu untuk menjaga agar tidak disalahgunakan.
"Beras ini tidak boleh dioplos, tidak boleh disobek ataupun rusak. Kalau ada pelanggaran, kita akan lakukan tindakan secara hukum. Bahkan sampai tindak pidana kalau terbukti ada yang melakukan pengoplosan," tegasnya.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengemukakan, pagu SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) Juli-Desember 2025 di Jawa Tengah 158.000 ton, se-Indonesia 1,3 juta ton dan Solo Raya 39.000 ton.
"SPHP ini harus sampai ke masyarakat yang paling memerlukan dan harganya tidak boleh lebih dari Rp12.500 per kilogram kali 5," ujar Arief Prasetyo Adi.
Selain itu, di Jawa Tengah juga ada bantuan pangan bulan Juni Juli 39.000 ton untuk 1,9 juta penerima bantuan pangan. Sedangkan Solo Raya 9.600 ton atau 483.000 penerima bantuan pangan. Total nasional sebesar 18,27 juta penerima bantuan pangan, banyaknya 360.000 ton.
"Menjawab beberapa pertanyaaan bahwa harga beras mulai naik, maka pemerintah menyiapkan dua kegiatan ini. Pertama, bantuan pangan untuk 18,27 juta KPM (keluarga penerima manfaat). Kemudian yang kedua adalah SPHP 1,3 juta ton sampai Desember 2025. Kalau bantuan pangan dua bulan," tuturnya.
Ditambahkannya, pada semester pertama 2025 Bulog telah mengamankan stok tambahan 2,6 juta ton setara beras. Pada semester kedua, Bulog juga tetap akan menjaga harga di tingkat petani dengan menyerap gabah kering panen (GKP) minimum Rp6.500 per kilogram.
"Biasanya pada semester kedua, Bulog melakukan stabilisasi pasokan. Karena produksi pada semester kedua biasanya agak turun," pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait