BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Para petani tembakau di lereng Gunung Merapi dan Merbabu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mulai dilanda kekhawatiran. Hal ini dipicu oleh kabar bahwa salah satu pabrik rokok besar, Gudang Garam, tidak akan lagi membeli tembakau dari Kabupaten Temanggung.
Selama ini, sebagian besar hasil panen tembakau petani Boyolali dijual melalui agen tembakau asal Temanggung. Jika kabar tersebut benar, maka dampaknya bisa dirasakan langsung oleh petani di Boyolali yang bergantung pada penyerapan pasar dari Temanggung.
“Kalau Temanggung tidak beli, nanti tembakau bisa jadi rosok saja. Ya dijual ke agen lain seadanya,” ujar Muhyani, salah satu petani tembakau, Senin (23/6/2025).
Muhyani menambahkan, selama musim panen sebelumnya, tembakau kering bisa dijual dengan harga Rp60.000 hingga Rp70.000 per kilogram. Sementara untuk tembakau basah, harganya sekitar Rp7.000 per kilogram.
Para petani berharap, harga tembakau tetap stabil dan mereka masih bisa menjual hasil panen ke pasar yang jelas. Mereka juga meminta perhatian dari pemerintah untuk memastikan ada jalur distribusi yang bisa menyerap tembakau Boyolali jika pasar dari Temanggung tertutup.
“Kami butuh kepastian, jangan sampai hasil panen kami tidak ada yang beli,” pungkas Muhyani.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait