Setelah menamatkan bangku SMA, Mulyono melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi dengan diterima di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, takdir membawanya pada sebuah persimpangan penting. Sambil menunggu pengumuman resmi dari UGM, Mulyono bertemu dengan seorang pamannya yang berprofesi sebagai anggota TNI.
Pemandangan para taruna AKABRI yang gagah dan penuh disiplin seketika menarik hatinya, menumbuhkan keinginan untuk mengikuti jejak mereka. Mulyono menyadari bahwa jalur militer, khususnya melalui AKABRI, adalah pilihan yang tepat baginya, terutama mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarganya yang terbatas dan tanggung jawabnya untuk mendukung pendidikan adik-adiknya.
Dengan keyakinan yang bulat, Mulyono mendaftarkan diri sebagai calon taruna AKABRI. Meskipun sudah berhasil diterima di UGM, cita-citanya untuk menjadi seorang prajurit mengalahkan segalanya. Setelah melewati berbagai tahapan seleksi yang ketat, Mulyono akhirnya diterima di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada tahun 1983. Keputusan ini menjadi awal dari perjalanan panjangnya yang penuh dedikasi dan kesuksesan di dunia militer.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait