BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Pemerintah Desa Penggung, Boyolali menggelar tradisi bersih desa atau merti desa pada Selasa (8/4/2025) kemarin. Acara tersebut biasanya digelar setelah masa panen raya.
Ketua Panitia Merti Desa Panggung, Tri Haryanto, menyampaikan tradisi ini sudah menjadi agenda rutin tahunan dengan agenda utama pertunjukan wayang di hari Selasa Kliwon. Kegiatan dipusatkan di 5 RW yang ada di Desa Penggung, yakni RW 7, RW 8, RW 9, RW 10 dan RW 11.
Untuk rangkaian kegiatan merti desa biasanya diawali dengan lomba kebersihan antar RW, kemudian kegiatan karawitan, doa bersama, ritual di petilasan leluhur kemudian pertunjukan wayang siang dan malam.
"Sejak saya kecil, wayangan ini tidak pernah ditinggalkan. Menurut informasi dari para sesepuh desa, tahun ini sudah menginjak pelaksanaan merti desa ke 175," ungkapnya, Selasa (8/4/2025).
Diharapkan dengan dilaksanakan tradisi tersebut akan selalu menjaga kerukunan warga setempat dan lingkungan di Penggung selalu aman dan nyaman.
"Harapan kami masyarakat selalu bersatu. Setelah pemilu beda pilihan tidak masalah, yang penting setelahnya tetap menyatu," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Penggung, Suyamto, mengatakan untuk pertunjukan wayang, pada siang hari digelar dengan lakon Sri Mulih dan pada malam hari dengan lakon Wahyu Tohjali oleh dalang Ki Bagong Darmono.
"Acara ini rutin setiap tahun. Jadi tidak seperti desa lainnya, di Penggung ini setiap tahun harus dilaksanakan dan harus wayangan. Bahkan saat pandemi Covid-19, acara ini juga tetap dilaksanakan," kata dia.
Dikatakan jika setiap pelaksanaan, biasanya diawali dengan lomba bersih desa dan lainnya. Namun tahun ini sedikit berbeda karena mepet dengan bulan puasa dan pelaksanaannya pun masih dalam rangka Lebaran. Dengan begitu untuk lomba bersih desa tidak dilaksanakan.
"Harapan kami, kegiatan ini benar-benar menjadi pengejawantahan kegotongroyongan masyarakat. Juga pengamalan Pancasila, sebab sejak persiapan hingga pelaksanaan, tidak lepas dari musyawarah mufakat," kata dia.
Mengenai pertunjukan wayang yang menjadi ciri khas dari kegiatan merti desa menurutnya juga memiliki cerita tersendiri. Di mana hal itu juga menyangkut cerita yang berkembang di desa tersebut. Dikatakan, dulunya Desa Penggung menempati wilayah yang tidak seperti saat ini.
"Kemudian tradisi menggelar pertunjukkan wayang itu yang dilestarikan sampai sekarang," kata dia.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait