Sementara itu, pengepul susu asal Kecamatan Musuk, Boyolali, Danang mengatakan, pemberian susu gratis terhadap para pengguna jalan ini, karena tidak serapan susu dari KUD selain pabrik besar yang berada di Jakarta informasinya penuh atau tidak ada volume.
“Kami bagikan secara gratis. Ya, karena tidak ada serapan dari KUD. Informasinya pabrik pabrik penampung susu di Jakarta juga penuh. Atau karena impor susu saya kurang tahu,” katanya.
Menurut Dadang, selama ini sudah ada kontrak dengan para peternak. Dengan demikian, dari pada susu tersebut dibuang lebih baik dibagikan secara gratis.
“Kami menampung dari para peternak 2000 liter, namun yang kami bagikan 1000 liter. Kalau yang 1000 liternya dipastikan dapat diserap,” ujar dia.
Ia mengatakan, selama tiga hari ini terhitung dari Rabu yang lalu tidak ada serapan susu. Bahkan, sebagian susu dibuang di ladang.
“Sudah tiga hari ini tidak ada serapan susu. Dari petani kami tetap membayarnya, yang penting kerjasama dengan mitra peternak tetap jalan. Kasihan juga mereka para peternak. Setelah tiga kalau saya tidak mampu membayar peternak saya tutup dulu,” pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait