BOYOLALI – Seorang pengepul susu dari para peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah menggelar aksi membagi bagikan susu sapi segar gratis terhadap warga dan para pengguna jalan di kawasan Taman Simpang Lima, Boyolali, Jawa Tengah pada Jumat (8/11/2024) pagi. Aksi dilakukan lantaran susu sapi Tidak laku.
Melihat aksi tersebut, warga dan para pengguna jalan tampak antusias datang ke lokasi pembagian susu gratis dengan membawa jerigen serta botol mineral.
Salah seorang warga, Agus (37) mengaku senang mendapat susu gratis. Ia tidak menyangka sepulang dari pasar melihat kerumunan orang membawa susu.
“Saya tadi dari pasar, melihat ada kerumunan orang akhirnya saya berhenti dan sekalian minta susu gratis. Saya dapat dua liter ada. Ya nantinya diminum bersama keluarga,” katanya.
Hal senada diungkapkan Suprapti (49), ia mengaku, senang mendapat susu gratis. Ia datang dari Solo mendapat kabar dari temannya terkait adanya pembagian susu gratis.
“Tadi saya mendapat kabar dari teman, kalau ada pembagian susu gratis. Saya datang agak terlambat, tadi cuman dapat satu liter. Ya, nanti buat anak biar sehat,” ungkapnya.
Sementara itu, pengepul susu asal Kecamatan Musuk, Boyolali, Danang mengatakan, pemberian susu gratis terhadap para pengguna jalan ini, karena tidak serapan susu dari KUD selain pabrik besar yang berada di Jakarta informasinya penuh atau tidak ada volume.
“Kami bagikan secara gratis. Ya, karena tidak ada serapan dari KUD. Informasinya pabrik pabrik penampung susu di Jakarta juga penuh. Atau karena impor susu saya kurang tahu,” katanya.
Menurut Dadang, selama ini sudah ada kontrak dengan para peternak. Dengan demikian, dari pada susu tersebut dibuang lebih baik dibagikan secara gratis.
“Kami menampung dari para peternak 2000 liter, namun yang kami bagikan 1000 liter. Kalau yang 1000 liternya dipastikan dapat diserap,” ujar dia.
Ia mengatakan, selama tiga hari ini terhitung dari Rabu yang lalu tidak ada serapan susu. Bahkan, sebagian susu dibuang di ladang.
“Sudah tiga hari ini tidak ada serapan susu. Dari petani kami tetap membayarnya, yang penting kerjasama dengan mitra peternak tetap jalan. Kasihan juga mereka para peternak. Setelah tiga kalau saya tidak mampu membayar peternak saya tutup dulu,” pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait