GROBOGAN-Nb, korban pencabulan oknum guru di Grobogan, yang masih mengalami trauma berat akhirnya dibawa ke rumah sakit umum daerah dokter soedjati grobogan oleh unit perlindungan perempuan dan anak Satreskrim Polres Grobogan, Beserta tim pendamping. Di RSUD, korban menjalani serangkaian terapi psikologis untuk memulihkan kesehatan dan kejiwaan korban.
Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah, bersama tim Swatantra yang menjadi pendamping perlindungan kekerasan dari pemerintah daerah, bersama dinas pendidikan Grobogan, akhirnya membawa NB, siswi kelas satu sekolah dasar negeri di gabus, grobogan jawa tengah, ke rumah sakit umum daerah dokter soedjati purwodadi, untuk segera mendapatkan penanganan terapi psikologis.
Bocah berusia tujuh tahun ini telah mengalami trauma berat selama seminggu pasca mendapatkan perlakuan bejat dari oknum guru di sekolah ia belajar. Korban dicabuli oleh guru kelas saat ia selesai buang air kecil di kamar mandi sekolah. Korban terus mengeluh kesakitan karena mengalami luka di bagian alat vital hingga berdarah. Sejak kejadian, korban tidak berani masuk ke sekolah dan memilih mengurung diri di rumah.
Di RSUD Dokter Soedjati Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, korban yang didampingi kedua orang tuanya menjalani berbagai rangkaian terapi diantaranya adalah trauma healing dengan diajak bermain di lokasi taman bermain yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Untuk menumbuhkan semangat belajar kembali, pihak dinas pendidikan juga memberikan beberapa hadiah diantaranya adalah tas sekolah dan uang pembinaan agar sang bocah bersedia masuk sekolah kembali.
Kanit Perlindungan Perempuan Dan Anak Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah, IPDA Yusuf Al Hakim, menjelaskan bahwa kondisi kejiwaan korban sudah berangsur baik setelah mendapatkan perawatan kesehatan dan penanganan khusus selama di rumah. Untuk tindakan lebih lanjut dan pemulihan secara total, korban akan menjalani perawatan dan terapi psikologis hingga korban benar-benar pulih.
“kita dari PPA bersama tim pendamping dari Swatantra, dinas pendidikan, membawa korban ke rumah sakit agar segera bisa mendapatkan penanganan psikologis dari rumah sakit. Dan alhamdulillah saat ini kondisi korban sudah sedikit membaik, bisa bermain dan tersenyum meski terkadang ada rasa ketakutan. Semoga trauma helaing yang dijalani bisa membuatnya pulih kembali dan mau bersekolah kembali,” ungkap IPDa Yusuf Al Hakim.
Sementara itu, sang pelaku bejat yang juga guru P3K di sekolah korban belajar, kini telah diamankan di Polres Grobogan, Jawa Tengah. Saat ini, pelaku masih menjalani rangkaian pemeriksaan dan statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Pelaku merupakan salah satu guru yang baru saja diangkat menjadi guru P3K beberapa bulan lalu. Polisi masih terus mengumpulkan berkas untuk segera dilimpahkan ke Kejaksaan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait