GROBOGAN-Beberapa warga sempat mengabadikan momen angin puting beliung yang muncul dari awan hingga akhirnya memporak porandakan dere mereka. Warga terlihat panik dan meminta seluruh warga untuk keluar rumah. Sementara itu pasca terjangan angin puting beliung,ratusan rumah rusak, beberapa diantaranya mengalami dinding jebol dan sebagian tertimpa pohon.
Dalam rekaman video amatir sempat terdengar suara kepanikan warga Desa Plosoharjo, Kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, yang melihat dan merekam pusaran angin puting beliung berputar di atas desa mereka pada rabu petang. Mereka berteriak dan meminta agar seluruh warga untuk keluar dari dalam rumah. Pusaran angin yang berada di atas desa mereka langsung menyapu seluruh benda ringan hingga beterbangan kemana-mana. Beberapa menit kemudian, hujan deras turun yang menyertai angin kencang turun deras.
Dari hasil pendataan perangkat Desa Plosoharjo, ada kurang lebih seratus rumah di beberapa dusun mengalami kerusakan yang rata-rata terjadi pada genting rumah. Namun beberapa rumah mengalami kerusakan sedang dimana dinding rumah yang terbuat dari bahan kayu jebol dan berserakan serta berhamburan keluar rumah. Saat peristiwa terjadi warga mengalami kepanikan hingga mereka bergerombol berlindung di bawah teras yang rumahnya aman dari terjangan angin puting beliung.
“Saat ini kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah dan nanti kita akan bergotong royong bersama warga dan dibantu anak-anak pramuka untuk membersihkan pecahan genting dan membenahi dinding rumah warga yang jebol. Selain itu ada juga rumah warga yang tertimpa pohon tapi alhamdulillah aman,”jelas Isnanto Kadus Kleben.
Selain merusak rumah, angin puting beliung juga merusak sebuah bangunan perpustakaan sekolah dasar negeri dua Plosoharjo. Sebuah pohon tumbang yang menimpa gapura sekolah kemudian segera dipotong dengan menggunakan gergaji mesin, agar tidak menimpa siswa maupun guru yang melintas. Meski demikian aktivitas siswa tetap berjalan lancar. Akibat bencana alam ini, aktivitas seluruh warga menjadi terhenti dan mereka memilih untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait