GROBOGAN-Sebuah pusaran angin puting beliung yang muncul dari atas awan langsung menerjang sebuah desa di Grobogan. diperkirakan ratusan rumah warga porak poranda akibat terjangan angin puting beliung. Sementara warga yang rumahnya rusak memilih berteduh dan mengungsi di tempat yang aman untuk sementara waktu.
Pusaran angin yang meliuk kencang dari arah barat daya menyasar ke Desa Plosohajjo, Kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu Petang. Dalam video amatir terlihat warga merekam kondisi atap rumahnya yang sudah kocar kacir tersapu angin kencang. Kondisi hujan yang masih cukup deras juga langsung mengguyur seluruh isi rumah yang sudah sebagian rusak tertimpa genting.
Sementara itu, sempat terdengar tangis seorang warga dari dalam rumah yang sempat melihat kondisi atap rumah yang tiba-tiba ambrol serta melihat pusaran angin di atas rumah, hingga menimbulkan kepanikan. Seluruh warga yang saat peristiwa terjadi berada di dalam rumah, langsung berlarian keluar rumah dan berlindung dibawa teras rumah.
Yatno, sempat mengamankan kedua cucunya yang masih kecil berlari keluar rumah. Saat itu ia mendengar suara gemuruh dari atas rumah dan tiba-tiba terdengar suara genting yang berserakan dan pecah jatuh ke lantai rumah. Beruntung, keluarganya berhasil menyelamatkan diri. Menurut yanto, sebelum hujan turun, terlebih dahulu suara gemuruh angin kencang terlebih dahulu.
“waktu itu nggaak hujan tapi angin dulu, setelah angin berhenti baru hujan deras. Saya langsung memanggil semua keluarga untuk keluar rumah. Apalagi saya punya 2 cucu yang masih kecil jadi saya bawa keluar dan berlindung di teras,” ujar Yatno.
Sementara itu, Muhadi yang melihat persis pusaran angin sempat panik dan bingung karena angin puting beliung yang melaju dari arah barat daya melaju kencang menuju desanya.
“ itu anginnya terlihat banget muser dari arah Barat Daya menuju Timur Laut. Dan angir langung menghantam seluruh atap rumah sampai rusak begini,”kata Muhadi.
Beberapa kepala keluarga yang kondisi rumahnya tidak bisa digunakan untuk tidur terpaksa berlindung dan mengungsi di serambi masjid untuk sementara waktu. Untuk bisa menempati rumah mereka kembali, warga harus menunggu lantai rumah yang masih berasal dari tanah agar kering terlebih dahulu, karena untuk saat ini lantai menjadi becek dan tidak bisa dilalui.
“ untuk sementara kami berteduh dulu di teras masjid karena kondisi rumah sudah basah kuyup dan tempat tidur basah terkena air hujan. Ditambah lagi lantai juga berlumpur dan licin,”tambah Muhadi.
Selain merusak rumah, angin puting beliung juga membuat puluhan pohon tumang dan menutupi jalan desa. Kondisi hujan yang masih cukup deras membuat warga memilih untuk bertahan dan rencananya akan memperbaiki genting dan pohon yang tumbang setelah cuaca terang.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait