“Harapannya guru-guru agama Kristen sebagai pendidik pendeta pendeta sebagai pemimpin rohani di gereja masing-masing punya iman yang tak tergoyahkan dengan pengetahuan yang benar, tentunya dengan dasar Alkitab dan mereka bisa membimbing anak didik mereka untuk memiliki pengetahuan yang cukup menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan media sosial yang seringkali menjadi tantangan tersendiri untuk mereka bisa memilah mana berita yang benar dan mana yang tidak,” jelasnya.
Krishandrika menambahkan, acara ini di Boyolali baru dilaksanakan pertama kali, dan diharapkan nanti bisa berkelanjutan.
“Untuk pembawa materi Pendeta Erich Unarto, owner museum benda benda Alkitab Yerushalayim di Jakarta,” ucap dia.
Sementara, salah satu peserta seminar yang juga ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) tingkat kabupaten Boyolali Rusmiyati mengatkan, bahwa seminar tersebut sangat penting dan sangat berguna bagi dirinya dan para pendidik.
“Dengan adanya seminar ini sangat membantu kami, khususnya untuk guru-guru, juga untuk pengembangan diri kami penguatan, karena memang event-event seperti ini yang kami tunggu-tunggu karena kami di sini keterbatasan guru,” katanya.
Ia mengemukakan, kondisi guru di Kabupaten Boyolali berjumlah sekitar 27 guru, yang ASN baru 6 jadi yang lainnya adalah relawan dan honorer.
“Harapan kami dengan adanya seminar ini kami dan rekan-rekan mendapat penguatan dengan bekal yang kami dapatkan bisa kami implementasikan ke sekolah kami masing-masing dan untuk penguatan diri pribadi,” ungkapnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait