“Tujuan satu, keabadian air tetap dicukupi oleh Allah Subhanahuwata’ala, beserta para-para punggawa nanti bisa melestarikan budaya yang satu kali jangan sampai ditinggalkan.” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Supana menyampaikan, Tuk Babon ini merupakan mata air terbesar di Kecamatan Selo. Pihaknya mengungkapkan, ritual ini harus terus dilestarikan karena merupakan salah satu kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Boyolali.
“Bagi kami karena ini adalah sebuah prosesi nilai tradisi pasti akan kita pelihara, ini bagian dari kebudayaan, bagian dari prosesi masyarakat yang sama-sama harus kita lestarikan, yang harus kita abadikan, ini adalah sebuah cara masyarakat untuk mendekatkan diri pada Allah dengan melakukan kegiatan ritual di Tuk Babon ini.” pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait