“Syaratnya hampir sama dengan yang kemarin. Sekarang, semua alatnya harus inovasi dari kayu dan bambu tidak boleh menggunakan alat yang lain,” terangnya.
Dilanjutkan olehnya, Festival Thek Thek Tahun 2024 menjadi salah satu upaya untuk mentradisikan tradisi yang hampir punah. FK Metra, kata Ribut, punya agenda rutin untuk mengangkat kembali media tradisional agar tetap lestari dengan menggunakan media kayu dan bambu.
Durasi waktu penampilan masing-masing peserta dibatasi antara 30 menit sampai 35 menit yang tampil di depan lima dewan juri dari seniman dan akademisi.
Salah satu peserta, Tri Handayono mengatakan senang bisa mengikuti festival rutin setiap tahun ini.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait