BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Seorang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Desa Gubug Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, meninggal dunia setelah kelelahan saat pelaksanaan pemungutan suara pada 14 Februari lalu. Korban bernama Giyanti sempat dirawat di rumah sakit selama lima hari.
Almarhumah Giyanti dinyatakan meninggal dunia pada Senin (19/2/2024) malam setelah menjalani perawatan di ruang ICU rumah sakit.
Menurut Sulami, ibu kandung almarhumah Giyanti mengatakan, putrinya sudah mengeluh sakit sejak rabu malam saat proses penghitungan dan rekapitulasi surat suara, kemudian pada kamis dini hari pukul 02 Giyanti pulang dijemput suaminya, karena kondisi yang semakin drop kamis subuh giyanti dibawa ke rumah sakit.
“Karena tak kunjung sembuh, akhirnya pihak keluarga membawa kerumah sakit dan dirawat di ruang ICU rumah sakit PKU Boyolali. Pada Senin malam korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit,”kata Sulami kepada wartawan pada Selasa (20/2/2024) siang.
Sulami menambahkan, almarhumah Giyanti meninggalkan dua orang anak, satu suami. Kini Giyanti di makamkan ditempat pemakaman umum yang berjarak satu kilo dari rumah duka.
“Korban meninggalkan dua orang anak. Ya, pemakamannya cukup jauh sekitar satu kilometer dari rumah duka,”tambahnya.
Sementara itu Ketua KPU Kabupaten Boyolali Maya Yudayanti mengatakan anggota KPPS atas nama Giyanti meninggal dunia akibat kelelahan dalam menjalankan tugasnya. Sehingga ada dua orang anggota KPPS yang meninggal dunia.
“Pertama atasnama Didik Wahyudi warga Desa Salakan, Kecamatan Teras meninggal beberapa hari yang lalu karena kelelahan. Dan hari ini atas nama Giyanti pernah menjalani perawatan di rumah sakit selama lima hari,”katanya.
Maya mengungkapkan sampai saat ini ada 23 anggota KPPS yang di rawat di rumah sakit dan lima petugas ketertiban atau Linmas sehingga ada 28 orang yang sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit Boyolali.
“Dua orang meninggal dunia karena kelelahan dan 23 menjalani perawatan dan lima Linmas juga menjalani perawatan,”ujar dia.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait