“Saya sudah berkeliling banyak tempat, ternyata banyak komplen, dan siapa yang bakal berhak menerima bantuan itu. Lalu terjadi kecemburuan, sehingga orang bilang tidak tepat sasaran,”katanya.
Ganjar menjelaskan, dengan KTP Sakti ini masing- masing profil penduduk sudah dapat diketahui mana yang miskin mendapat bantuan, kemudian profesi buruh, petani mendapat bantuan apa. Sehingga satu data untuk Indonesia untuk penyaluran bantuan agar tepat sasaran.
“Jadi kartu sakti ini menjadi satu data untuk masyarakat. Tadi ada yang mengigatkan datanya jangan sampai bocor. Kami memiliki pengalaman waktu di Jateng ada aplikasi lapor group. Aplikasi tersebut akan kami besarkan se Indonesia,” jelasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait