BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Ratusan warga di lereng Gunung Merbabu, tepatnya di TPS 1 Dukuh Dayu, Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali mengikuti simulasi pemungutan dan perhitungan suara yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Boyolali, Rabu (27/12/2023).
Dalam, simulasi tersebut, warga tampak antusias saat mengikuti urut urutan pencoblosan, dari datang, membuka surat suara, mencoblos, hingga melipat surat suara dan memasukan dalam kotak suara serta saat pencelupan jari ke botol tinta.
Setiap warga mendapat lima jenis surat suara buatan dari pemilihan Presiden-Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Ketua KPU Boyolali, Maya Yudayanti, mengatakan simulasi di Jeruk adalah yang pertama dan simulasi tersebut dilihat estimasi waktu yang dibutuhkan oleh pemilih dalam memberikan suara. Ada 270 pemilih yang mengikuti simulasi pemungutan dan perhitungan suara.
“Nantinya akan dicatat berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencoblos baik anak muda, lansia, perempuan, dan laki-laki,”katanya.
Lebih lanjut Maya menuturkan, KPU Boyolali juga akan melihat situasi dan kondisi yang ada di TPS. Hal tersebut untuk memperbaiki di TPS.
“Termasuk layanan kepada pemilih berkebutuhan khusus. Ada dua penyandang disabilitas di TPS 1 Jeruk ini, kami akan melihat sekaligus mengevaluasi langkah dan layanan terbaik apa yang kami bisa berikan kepada pemilih,” jelasnya.
Ia menambahkan, surat suara untuk DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota jika dibuka akan terasa sempit dan perlu dibuka secara vertikal.
“Maka itu pentingnya pengetahuan pemilih. Jadi di bilik dia tidak kesulitan lagi, apa yang harus dipilih, partai apa, calonnya siapa. Nah, ini tentu bukan hanya tugas KPU, tapi juga tugasnya peserta Pemilu juga agar pemilih tidak kesulitan saat hendak memilih, tahu mana yang akan dipilih,” ucapnya.
Menurut Maya, simulasi sangat penting untuk mengecek petugas di TPS, termasuk ketika ada pemilih yang butuh didampingi, maka perlu ada pengisian form pendampingan pemilih.
“Pendamping pemilih juga akan dicatat apakah pendampingnya petugas KPPS atau yang dipilih oleh pemilih,”tuturnya.
Rencananya simulasi pemungutan suara kedua akan dilaksanakan di daerah perkotaan dengan jumlah pemilih pindah yang lebih banyak.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait