Di Solo, pihaknya menggelar expo bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Industri keuangan lainnya. Sebab literasi menjadi sangat penting untuk mencetak investor-investor baru.
"Slogan kami Paham, Punya Pantau. Sebelum berinvestasi kita harus benar benar paham dulu. Di sini peran pentingnya literasi. Setelah paham, baru kita membeli atau punya sahamnya. Dari paham, kemudian kita punya dan yang tidak kalah penting adalah memantaunya. Seperti petani yang menanam padi, harus rajin rajin dipantau supaya panennya maksimal nantinya," ucap Wira.
Dikatakannya, peningkatan jumlah investor nasional maupun Soloraya di dominasi oleh anak anak muda generasi milenial dan generasi Z. Mereka menjadi generasi penerus fundamental ekonomi dan pasar modal Indonesia.
"Jika tidak diimbangi dengan literasi yang baik, investor investor muda ini riskan dengan fomo, beli saham karena ikut-ikutan tanpa analisis yang matang. Ini menjadi harapan ke depan, agar para generasi muda melek investasi dan memiliki pemahanan yang baik sehingga tercipta inklusi yang terliterasi,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait