Oleh
Prof.Dr. Rasimin, S.Pd, M.Pd
Guru Besar Pendidikan IPS UIN Salatiga
Wakil Dekan 2 FTIK UIN Salatiga
SALATIGA, iNewsBoyolali.id – Hari Santri, yang dirayakan setiap 22 Oktober, menjadi saat yang tepat untuk menghargai peran santri dalam memelihara dan memajukan ajaran Islam di Indonesia. Santri tidak hanya menjaga keberlanjutan agama, tetapi juga menjadi agen pembaharuan sosial dan kebudayaan universal.
Clifford Geertz mengatakan, dalam konteks masyarakat Jawa, santri sering dianggap sebagai kelompok yang memegang teguh nilai-nilai Islam. Sebaliknya, abangan sering diasosiasikan dengan kelompok yang lebih fleksibel dalam beragama dan cenderung memprioritaskan nilai-nilai tradisional Jawa. Priyayi, sebagai kelompok elite, sering terkait dengan adat istiadat Jawa.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait