Sejumlah Anak Jalanan di Solo Terdeteksi Terjangkit HIV dan Sifilis

Bowo
Ketua Tim Riset Group Dermatologi dan Venereologi, Dr Prasetyadi Mawardi, dr Sp.KK(K) saat memberikan keterangan pers, Selasa (29/8/2023). Foto: Ist

SOLO, iNewsBoyolali.id – Sejumlah anak jalanan di Kota Solo terdeteksi terkena penyakit HIV dan sifilis. Mereka tertular di antaranya karena gonta ganti pasangan dan hubungan sesama jenis.

Mereka terdeteksi terkena HIV atau penyakit kelamin setelah Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) bersama Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melaksanakan skrining IMS untuk anak jalanan pada 25-26 Juli 2023 di L-PASKA Kelurahan Kadipiro, Banjarsari.

Ketua Tim Riset Group Dermatologi dan Venereologi, Dr Prasetyadi Mawardi, dr Sp.KK(K) mengatakan, infeksi menular seksual (IMS) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang.

“Anak jalanan menjadi salah satu individu yang berisiko tinggi terkena akibat hubungan seks bebas dan minimnya pengetahuan mengenai risiko IMS,” kata Prasetyadi Mawardi, Selasa (29/8/2023).

Skrining tes infeksi menular seksual ini dilakukan melalui usap duh tubuh dan pemeriksaan darah. Skrining tes IMS ini telah diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas 19 peserta laki-laki dan 11 peserta perempuan.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, sebanyak 1 peserta positif HIV (laki-laki) dan 4 peserta positif Sifilis (1 perempuan, 3 laki-laki). Mereka terkena karena gonta ganti pasangan.

“Dan yang positif HIV juga melakukan hubungan sesama jenis, lelaki suka sama lelaki,” ucap Prasetyadi Mawardi yang juga menjabat Kepala Sub Departemen Poli Infeksi Menular Seksual RSUD Dr Moewardi Solo.  

Prasetyadi berharap, pelaksanaan kegiatan ini mampu untuk mengetahui prevalensi kasus IMS pada anak jalanan di Solo serta dapat mengambil Langkah penanggulangan.

Dikatakannya, kegiatan turut menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Solo yang memiliki program-program sinergis dengan Pemkot setempat yang berupaya mewujudkan Solo sebagai Kota Layak Anak (KLA).

“Dalam hal ini, Pemkot Solo telah memiliki Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PLKSAI) sebagai pendukung indikator Kota Layak Anak,” kata Prasetyadi.

Ditambahkannya, dalam kegiatan skrining tes IMS ini juga dilaksanakan rangkaian kegiatan lain yakni pemutaran video edukasi serta kegiatan edukatif lainnya untuk para anak jalanan.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network