"Tujuannya adalah untuk mempererat persatuan dan kesatuan karena kami sebagai petani mayoritas atau 98 persen penduduk sini adalah petani dan berternak sapi terutama sapi perah." ungkapnya saat ditemui Boyolali.go.id di lokasi, Sabtu (29/4/2023).
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto mengatakan jika tradisi Bakdan Sapi tersebut merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan. Masyarakat Desa Sruni ini sangat menyatu dengan hewan ternaknya, sehingga setiap hari ke delapan Idul Fitri yang merupakan lebaran ketupat diidentikkan dengan Bakdan Sapi diwujudkan dengan bentuk kirab agar sapinya bahagia, sehingga nanti sapi-sapi tersebut akan membalas dengan produksi susu yang melimpah yang akan berdampak baik bagi perekonomian warga.
"Kami sangat berharap dilestarikan, lebih dimajukan lagi sehingga menjadi kekayaan adat istiadat bagi masyarakat yang tentu berefek domino untuk ajang bersilaturahmi, saling melihat sapi temannya, saling belajar sehingga akhirnya meningkatkan kesejahteraan." ujarnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait