UGM Bentuk Emergency Response Unit, Bantu Korban Banjir Sumatera
YOGYAKARTA, iNewsboyolali.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) membentuk Emergency Response Unit sebagai bentuk tanggung jawab institusional terhadap kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan, merespons bencana banjir di Sumatera. UGM akan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak bencana melalui penggalangan dana bersama sivitas, mitra dan alumni.
Rektor UGM, Ova Emilia mengatakan, kampus akan mengakomodasi kebutuhan mahasiswa yang berasal dari wilayah terdampak. Tercatat ada 217 mahasiswa UGM yang terdampak bencana, 81 mahasiswa dari Aceh, 93 dari Sumatra Utara, dan 43 dari Sumatra Barat.
“Kami akana lakukan pendataan mahasiswa, untuk memberikan bantuan pendampingan,” katanya pada Puncak Peringatan Dies Natalis UGM ke-76, Jumat (19/12/2025).
Hasil pendataan ini akan menjadi dasar untuk memberikan bantuan. Mulai dari keringanan UKT, bantuan biaya hidup harian, bantuan makan, paket sembako, bantuan biaya kos, hingga pendampingan konseling. Mahasiswa juga berpotensi mengajukan cuti akademik akibat kondisi keluarga di daerah asal yang kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, maupun sumber penghasilan.
”UGM juga akan memberangkatkan tim relawan yang terdiri dari tim medis yang terdiri dari dari dokter spesialis lintas disiplin, perawat, apoteker, nutrisionis, dan sanitarian dari FKKMK dan RSA UGM” katanya.
Selama masa tanggap darurat ini, UGM sudah mengirim empat tim medis secara bergantian untuk memberikan bantuan kesehatan sekaligus memetakan kapasitas rumah sakit di Aceh. Tim psikososial, juga memberikan perhatian khusus pada pemulihan psikologis penyintas untuk mendampingi mereka di lokasi bencana.
Beberapa tim lain juga mengimplementasikan pengembangan teknologi terapan dengan memasang alat penjernih air bertenaga surya di puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Utara Utara serta pemasangan alat deteksi banjir dan tsunami di Aceh. UGM juga tengah menyusun rekomendasi, mencakup penyediaan hunian dan kawasan sementara, pemulihan ekonomi serta sosial budaya, hingga pembahasan aspek hukum dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
UGM menjadi bagian dari gerakan solidaritas untuk membantu masyarakat yang terdampak musibah dengan mengirimkan bantuan ke lokasi bencana. Selian itu juga, mengembangkan geoportal basis data, melakukan kajian eksisting bencana, menyusun sop dan mitigasi bencana, menyusun skenario rehabilitasi dan rekonstruksi, melakukan pendampingan psikososial, dan mengelola komunikasi publik terkait mitigasi bencana.
Editor : Tata Rahmanta