get app
inews
Aa Text
Read Next : Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Bekali Pelaku UMKM Gunungkidul Pemasaran Digital

Kemenkeu Soroti Pentingnya Akses Keuangan untuk Dongkrak Ekonomi DIY

Jum'at, 05 Desember 2025 | 13:35 WIB
header img
Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (SPSK) Kementerian Keuangan, Masyita Crystallin menegaskan pentingnya penguatan sektor keuangan yang dalam, inklusif, dan stabil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

SLEMAN, iNewsboyolali.id - Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (SPSK) Kementerian Keuangan, Masyita Crystallin menegaskan pentingnya penguatan sektor keuangan yang dalam, inklusif, dan stabil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu disampaikan dalam Forum Deepening Sektor Keuangan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) DIY, Maguwoharjo, Sleman, Kamis (4/12/2025).

Masyita menyatakan Indonesia memiliki peluang menjadi emerging stabilizer di kawasan dengan memperkuat fondasi fiskal dan sektor keuangan. Ia menilai komposisi sektor keuangan Indonesia masih didominasi perbankan, sementara pasar modal dan industri keuangan nonbank seperti asuransi dan dana pensiun masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar.

Masyita menekankan pentingnya penguatan sektor keuangan hingga tingkat daerah, dengan DIY sebagai contoh daerah yang memiliki potensi ekonomi kuat. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi DIY yang berada di atas rata-rata nasional ditopang sektor manufaktur, konstruksi, pertanian, pariwisata, ekonomi kreatif, serta UMKM

Menurutnya, akses yang lebih luas terhadap produk dan layanan keuangan diperlukan untuk mendorong potensi tersebut.

“Yogyakarta memiliki ekosistem ekonomi yang kaya. Tantangan sekaligus peluangnya adalah memastikan potensi ini terhubung dengan sektor keuangan sehingga pelaku usaha dan pekerja dapat terus berkembang dan terlindungi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Masyita juga memaparkan kontribusi instrumen keuangan negara, termasuk Sukuk Negara (SBSN), dalam membiayai proyek strategis di DIY, seperti infrastruktur transportasi dan pengelolaan lingkungan. Ke depan, ia menilai obligasi daerah dapat menjadi alternatif pembiayaan bagi pemerintah daerah yang memiliki kapasitas fiskal dan tata kelola memadai.

“SBSN dan obligasi daerah memberikan opsi pembiayaan yang transparan dan akuntabel untuk proyek prioritas serta dapat memperkuat kemandirian fiskal daerah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta memaparkan kinerja fiskal daerah yang telah memberi manfaat langsung bagi masyarakat, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), dan Sekolah Rakyat. Ia berharap forum ini dapat memantik langkah konkret dalam memajukan sektor keuangan di DIY.

“Kami berharap forum ini dapat memberikan gambaran mengenai peran sektor keuangan terhadap ekonomi DIY yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Agung.

Acara ditutup dengan sesi diskusi antara Dirjen SPSK dan akademisi mengenai penguatan sektor keuangan di daerah. Forum ini menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada kemampuan mengelola sektor keuangan sebagai mitra strategis pembangun.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut