get app
inews
Aa Text
Read Next : 612 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Diwisuda, Rektor Soroti Dinamuka dan Perubahan Peradaban Global

UIN Sunan Kalijaga Jadi Tuan Rumah FORDIPAS 2025, Gagas Pembentukan Asosiasi Studi Islam Doktoral

Selasa, 25 November 2025 | 19:00 WIB
header img
Pembukaan Fordipas dan INCOILS 2025 di Yogyakarta untuk merumuskan kebijakan akademik pascazarjana.

YOGYAKARTA, iNewsboyolali.id - Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menjadi tuan rumah FORDIPAS dan INCOILS 2025. Kegiatan ini menjadi ajang merumuskan arah baru pengembangan akademik Pascasarjana PTKIN

Forum Direktur Pascasarjana PTKIN se-Indonesia (FORDIPAS) dan The 5th International Conference on Islam, Law, and Society (INCOILS 2025) resmi dibuka pada Sabtu (22/11/2025) di Hotel Grand Rohan Yogyakarta.

Secara simbolis, acara ini dibuka Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof Kamaruddin Amin, dengan dihadiri Direktur Diktis Kemenag, Prof Sahiron Syamsuddin, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Noorhaidi Hasan, serta para direktur pascasarjana PTKIN dari seluruh Indonesia.

Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Prof Nur Ichwan mengatakan, FORDIPAS dan INCOILS bukan sekadar agenda seremonial, melainkan ruang reflektif untuk memperbarui visi keilmuan, memperkuat inovasi akademik, dan meneguhkan kepemimpinan intelektual Pascasarjana PTKIN.

“Forum ini sebagai ruang dialektik bagi penguatan kurikulum, arah riset, dan ekosistem akademik, termasuk lahirnya gagasan pembentukan asosiasi Prodi Studi Islam jenjang doktor,” katanya.

Ketua FORDIPAS, Prof Akhyak, menambahkan penyelenggaraan INCOILS ke-5 diarahkan untuk memperkuat pengembangan program akademik, riset, publikasi ilmiah, serta jejaring asosiasi keilmuan antar-pascasarjana.

“Kehadiran 150 pemakalah lintas disiplin menjadi bukti kuatnya peran Pascasarjana PTKIN sebagai pusat produksi dan distribusi pengetahuan,” katanya.

Sementara itutu, Sekjen Kemenag, Prof Kamaruddin Amin, menekankan pentingnya penguatan otoritas akademik Pascasarjana PTKIN di ruang publik. Ia mengingatkan bahwa Pascasarjana memiliki mandat melahirkan sarjana yang diakui otoritas keilmuannya tidak hanya oleh kampus, tetapi juga oleh masyarakat. Perlu adanya ruang akademik yang khidmah dan otentik, serta mendorong hilirisasi penelitian agar berdampak langsung bagi masyarakat.

Menurutnya, Pascasarjana tidak boleh berhenti pada produksi karya ilmiah semata, tetapi harus memastikan ilmu dapat bekerja dan memberi manfaat di berbagai sektor sosial. Ia menegaskan bahwa peluang aktualisasi lulusan PTKIN sangat luas, termasuk dalam pemberdayaan masjid, sektor filantropi, hingga penguatan ekosistem sosial-ekonomi berbasis nilai keagamaan.

Forum ini menghadirkan berbagai gagasan baru, pendekatan segar, serta temuan ilmiah yang diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dan menjadi rujukan pengembangan program akademik serta penelitian di masing-masing Pascasarjana PTKIN.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut