619 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Diwisuda, Rektor: Lulusan Harus Miliki Kedalaman Etika
YOGYAKARTA - Sebanyak 619 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta diwisuda pada hari kedua Rabu (12/11/2025). Rektor meminta wisudawan untuk memiliki kedalaman etika dan kesadaran sosial.
Sidang Senat Terbuka Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026 ini dibuka Ketua Senat Universitas, Dr Kamsi. Para wisudawan berasal dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam 227 wisudawan, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora 161 wisudawan, serta Fakultas Syariah dan Hukum 231 wisudawan.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Noorhaidi Hasan mengatakan, gelar akademik yang disandang tidak dapat dipisahkan dari jaringan dukungan sosial dan emosional. Keberhasilan meraih gelar ini bukan hanya usaha individual, ada peran dosen dan tenaga kependidika.
“Yang paling utama adalah orang tua dan wali yang berjuang sepenuh hati,” kata rektor dalam rilisnya, Senin (17/11/2025). .
Prof Noorhaidi mengangkat figur Zohran Mamdani sebagai contoh nyata anak muda yang mampu menembus batas dan memberi dampak sosial. Pada usia 34 tahun dia berhasil menjadi wali kota muslim pertama di New York.
“Anda pun pasti bisa. Anda adalah anak muda berbakat yang mampu mengubah ketidakmungkinan menjadi mungkin dan melakukan berbagai terobosan karena penguasaan terhadap berbagai bidang yang Anda miliki,” katanya.
Mamdani merupakan lulusan Bowdoin College, sebuah institusi yang dikenal menerapkan pendekatan liberal art menjadi model pendidikan yang menekankan pembentukan kapasitas intelektual dan moral. Pendekatan ini membekali mahasiswa dengan kemampuan berpikir secara logis, kritis, dan kreatif, kemampuan berkomunikasi secara efektif, berintegritas yang tercermin dalam kejujuran, kedisiplinan, dan komitmen terhadap nilai-nilai kemasyarakatan dan spiritual.
Prinsip ini menjadi orientasi UIN Sunan Kalijaga dalam memaknai identitas Universitas Islam Abad 21, sebagai institusi yang tidak hanya mendidik, tetapi memberi dampak sosial. Transformasi yang dijalankan tidak hanya berorientasi pada pencapaian akreditasi, pemeringkatan, atau produksi sarjana, tetapi pada pembentukan manusia berkarakter.
“Wisudawan harus menjadi alumni yang kompeten sekaligus memiliki kedalaman etika dan kesadaran sosial. Jadilah alumni yang hebat dan berdampak,” katanya.
Wisudawan terbaik dan tercepat, Rodliyatuz Zahro mengatakan, UIN Sunan Kalijaga telah membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang berpikir terbuka, kritis, sekaligus berkepekaan sosial.
“Kampus ini bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tetapi laboratorium kehidupan yang menumbuhkan daya pikir dan kepekaan sosial,” ujarnya.
Editor : Tata Rahmanta