get app
inews
Aa Text
Read Next : Raih Gelar Doktor, Ana Riana Teliti Disharmoni Penyelesaian Hubungan Industrial di Jogja

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Bekali Pelaku UMKM Gunungkidul Pemasaran Digital

Selasa, 11 November 2025 | 19:44 WIB
header img
Patra mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bersama narasumber dan pelaku UMKM di Gunungkidul usai Seminar Wunung Go Digital, di Gunungkidul, Sabtu (8/11/2025). (foto: istimewa)

GUNUNGKIDUL, iNewsboyolali.id - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Kabupaten Gunungkidul membekali para pelaku UMKM dengan srategi pemasaran digital. Ada 200 pelaku usaha yang disiapkan untuk melek teknologi. 

Pendampingan usaha ini digelar para mahasiswa menggandeng NPSDMP Kominfo Yogyakarta, Kementerian Komdigi dan Yayasan Omah Kreasi Yogyakarta. Peserta diajak mengikuti seminar dengan tema “Wunung Go Digital”. 

Program ini sejalan dengan agenda nasional mengakselerasi transformasi digital dan peningkatan literasi digital masyarakat. Hal ini dirasa penting karena teknologi digital berkembang pesat. 

“Kementerian Komdigi RI, akan selalu memberikan dukungan pelatihan bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya secara online,” kata Kepala BPSDM Kominfo Yogyakarta, Kementerian Komdigi Anton Susanto, Sabtu (8/11/2025). 

Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi sebuah kesempatan untuk bersinergi, menciptakan program percontohan pemberdayaan digital di tingkat desa yang sukses, terukur, dan dapat menjadi narasi positif bagi implementasi program literasi digital di DIY. 

Kementerian Komdigi, akan memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM supaya usaha yang dikembangkan go internasional. 

“Kami berharap semua produk lokal yang ditawarkan secara digital bisa memberikan pemasukan dan kesejahteraan bagi warga,” katanya. 

Dari sisi penjualan, perlu adanya etika yang harus dijaga, supaya pembeli merasa lebih dihargai dengan sistem penjualan online. Mayoritas pelaku UMKM belum menyadari pentinganya etika dalam berjualan online. 

“Akselerasi digital pascapandemi yang telah mengubah perilaku konsumen secara fundamental, dengan meningkatnya permintaan terhadap produk lokal yang otentik dan pengalaman wisata yang unik,” ujarnya.

Dosen London School of Public Relations (LSPR Jakarta), Yohanes Don Bosco Doho mengatakan, era digital harus dimanfaatkan dengan baik terutama untuk berbisnis online. Menjual produk lokal ke dunia digital harus menggunakan etika kejujuran.

“Kita harus belajar menjaga etika dalam berbisnis online supaya tidak kehilangan pasar karena tidak jujur,” ujarnya. 

Selain kejujuran, etika bisnis online harus mengedepankan transparasi, menjaga data pelanggan dan menggunakan google form untuk pesanan. Kemasan produk juga harus inovatif da menarik.  

Pendiri Yayasan Omah Kreasi Center Yogyakarta, Khoirun Nisa, mengakatakan, masyarakat harus siap dengan sistem penjualan online yang berdampak terhadap ekonomi. Seminar seperti ini snagat penting agar pelaku UMKM berani berjualan online. 

“Jangan takut rugi, tetap terus berusaha semaksimal mungkin supaya produk yang kita pasarkan bisa diterima konsumen dengan hasil yang memuaskan,” katanya. 

Konten Kreator asal Gunungkidul, Yusuf Adhitya mengatakan, penjual online harus bisa menjelaskan produknya melalui video secara rinci sebelu dipasarkan. Selain menarik konsumen, video ini diperlukan untuk memberikan kepercayaan terhadap produk.  

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut