get app
inews
Aa Text
Read Next : Bobol Kotak Infak Musala Sunan Kalijogo, Pemuda di Jogja Ditangkap

Mengintip 'The Prayer Space', Bangunan Musala Unik di Solo Karya Lorca Langit Biru

Kamis, 16 Oktober 2025 | 19:54 WIB
header img
Desainer Interior asal Kota Solo, Lorca Langit Biru meraih penghargaan di ajang Good Design Award 2025 lewat karyanya berjudul Prayer Space, yakni bangunan musala di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Foto: Ary Wahyu Wibowo


 2. Lima Pilar dan Empat Plong di Fasad Depan
 Lima pilar pada fasad depan melambangkan Rukun Islam, fondasi utama dalam kehidupan umat Muslim. Empat ruang (plong) di antara pilar merepresentasikan empat bulan yang dimuliakan dalam Islam: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

3. Delapan Plong Akses di Sisi Bangunan
Terdapat delapan pintu akses di sisi kanan dan kiri bangunan. Empat di antaranya melambangkan unsur-unsur penciptaan manusia dalam pandangan Islam:
Api — QS. Al-Baqarah (2):24
Udara — QS. Shaad (38):71–72
Tanah — QS. Shaad (38):71–72
Air — QS. Al-Furqan (25):54

Empat lainnya melambangkan unsur ghaib manusia: nafsu, akal, hati, dan ruh yang membentuk keseimbangan spiritual dan jasmani manusia.

4. Tiga layer Atap sebagai Simbol Iman, Ihsan, dan Islam
Bangunan ini menggunakan tiga susun atap yang terinspirasi dari arsitektur Jawa kuno pada masa peradaban Islam. Tiga lapisan tersebut melambangkan Iman, Ihsan, dan Islam-tiga tingkat kesempurnaan dalam spiritualitas manusia.


Desainer Interior asal Kota Solo, Lorca Langit Biru meraih penghargaan di ajang Good Design Award 2025 lewat karyanya berjudul Prayer Space, yakni bangunan musala di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Foto: Ary Wahyu Wibowo

5. Filosofi Interior dan Triloka
 Interior musala adibagi secara tegas antara lantai, dinding, dan atap. Pembagian ini mengingatkan pada konsep triloka dalam ajaran Hindu pra-Islam:
 Bhurloka-alam manusia (lantai), Bhuwarloka — ruang antara dunia dan alam kematian (dinding), Swarloka — alam para dewa (atap).       

Dalam konteks Islam-Jawa, pembagian ini diinterpretasikan ulang sebagai perjalanan spiritual manusia: dari dunia, menuju kesadaran, hingga pencapaian keilahian.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut