Badan Karantina Indonesia Komitmen Perkuat Nilai Ekspor, Salak Sleman Dikirim ke Tiongkok

SLEMAN, iNewsboyolali.id - Badan Karantina Indonesia (Barantin) berkomitmen untuk mendukung penguatan nilai ekspor produk dalam negeri. Salah satunya diwujudkan dengan mendukung ekspor produk salak asal Sleman ke Tiongkok.
Kepala Barantin Sahat M Panggabean mengatakan, lembaganya tidak hanya fokus pada jaminan kesehatan dan keamanan produk yang diekspor saja. Namun juga mendukung penguatan ekspor nasional. Salah satunya diwujudkan dengan melaksanakan bimbingan dan pendampingan pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari.
Sepanjang 2025, pendapatan Ekspor DIY mencapai Rp787,5 miliar. Komoditas ekspor ini meliputi kulit kambing, tokek, tenggiri, kerapu, vanili dan salak.
“Kami tidak hanya menjaga keamanan hayati komoditas ekpor tetapi juga mengedukasi pelaku usaha agar memenuhi standar negara tujuan,” kata Sahat M Panggabean saat melepas ekspor salak dan bimbingan teknis akselerasi ekspor hilirisasi produk olahan susu di Sleman, Yogyakarta (9/10/2025).
Secara simbolis, ekspor salak ini dilepas Ketua Komisi IV yang juga anggota DPR asal DIY Siti Hediati Soeharto, Bupati Sleman Harda Kiswaya dan sejumlah tamu undangan.
Menurutnya, kegiatan pendampingan dan sertifikasi karantina menjadi kontribusi Barantin dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi serta membangun dari desa dan dari bawah demi pemerataan ekonomi nasional.
“Salak mejadi produk unggukan desa yang bersaing di kancah global. Salak ini sudah diekspor ke Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Tiongkok,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta