Pemkot Solo Apresiasi Program MES Surakarta untuk Cetak Pengusaha Muda Berbasis Syariah

Elemen yang kedua adalah pengusaha, dalam hal ini menghadirkan owner Solo Flossrol, dan onwer Madu Arbain. Para peserta nantinya berkesempatan untuk magang selama satu minggu di tempat para coaching yang memberikan materi.
Elemen ketiga adalah lembaga filantropi Ziswaf. Para peserta nantinya juga diberi kesempatan untuk magang di LAZIS Nur Hudayah. Nantinya, para peserta diberikan pilihan untuk magang di bank, LAZIS atau pengusaha langsung.
"Jadi tidak hanya menambah wawasan, tetapi sekaligus langsung magang di tempat usaha para pemateri," ungkapnya.
Dikatakannya, jumlah pendaftar mencapai 50 orang. Melalui seleksi yang ketat, akhirnya didapatkan 20 peserta. Mereka selanjutnya akan dibagi menjadi tiga kelompok yang nantinya magang ke dunia perbankan, dunia usaha, dan lembaga filantropi Ziswaf.
Melalui program ini, lanjutnya, diharapkan sejak dini generasi muda sudah memiliki passion mengenai ekonomi syariah. Jika ingin menjadi entrepreneur, mereka sudah berguru dan memiliki coaching di dunia usaha.
"jadi sejak dini mereka sudah ketemu dan membesarkan ide usaha mereka. Kalau belum ada usaha, bisa dimunculkan ide usaha itu," ucapnya.
Jika menyukai lembaga filantropi, peserta mendapat bekal terkait apa saja yang harus dimiliki, seperti dunia marketing, negosiasi. Termasuk juga hal-hal prinsip di dalam perbankan yang harus diketahui, misalnya akad yang merupakan wawasan mendasar.
"Sehingga besok ketika lulus, otomatis bisa terserap di lembaga-lembaga itu, termasuk lembaga filantropi," tuturnya.
Para peserta diharapkan juga memiliki wawasan Ziswaf (zakat, infaq, wakaf) karena inovasi di bidang ini sangat pesat.
Editor : Tata Rahmanta