Riset Doktor UNS Ungkap Strategi Subsidi Terbaik untuk Percepat Adopsi Motor Listrik

Berdasarkan 72 skenario yang dijalankan menggunakan 5 jenis kebijakan, yakni subsidi harga pembelian dan infrastruktur, insentif berupa diskon tarif dasar listrik untuk charging, penalti emisi karbon, dan subsidi BBM (baik pencabutan dan mempertahankan subsidi yang sudah ada), diperoleh tiga alternatif kombinasi kebijakan terbaik untuk mempercepat pencapaian target 13 juta sepeda motor listrik.
Tiga alternatif itu adalah:
1. Subsidi pembelian 12 juta dengan insentif tarif listrik 30%, pencabutan subsidi BBM, penalti Rp 1000/kg CO2 tanpa kewajiban pembangunan infrastruktur charging station di provinsi.
2. Subsidi pembelian 10,5 juta dengan insentif tarif listrik 30%, pencabutan subsidi BBM, penalti Rp 1000/kg CO2 tanpa kewajiban pembangunan infrastruktur charging station di provinsi.
3. Subsidi pembelian 7 juta dengan insentif tarif listrik 30%, pencabutan subsidi BBM, penalti Rp 1000/kg CO2 tanpa kewajiban pembangunan infrastruktur charging station di provinsi.
Dari ketiga alternatif kombinasi tersebut, skenario yang paling menekan biaya pemerintah adalah skenario C, yaitu subsidi pembelian 7 juta dengan insentif tarif listrik sebesar 30%, pencabutan subsidi BBM, penalti emisi karbon sebesar Rp 1000/kg CO2, tanpa kewajiban pembangunan infrastruktur charging station di provinsi, dan diperkirakan dapat mencapai target 13 juta unit sepeda motor listrik pada 2035.
Hasil riset ini telah dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi Q1, Transportation Research Interdisciplinary Perspectives, dengan judul:“Scenario Analysis of Subsidy Policies on Electric Motorcycle Market in Indonesia Using System Dynamics Simulation.” Disertasi Dr. Roni dibimbing oleh tim promotor, yakni Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si., IPU (Ketua Promotor), Dr. Ir. Muhammad Hisjam, STP., M.T. (Ko-Promotor), Prof. Dr. Djoni Hartono, S.Si., M.E (Ko-Promotor II Universitas Indonesia).
Ujian tertutup juga melibatkan tim penguji internal dan eksternal, yakni Dr. Eko Setiawan, S.T., M.T., Ph.D. (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Dr. Ir. Fakhrina Fahma, STP., M.T (Universitas Sebelas Maret), Prof. Dr. Ir. Eko Surojo, S.T., M.T.( Ketua Tim Penguji/Wakil Dekan Bidang Akademik dan Penelitian, FT UNS), Prof. Dr. Ir. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. (Sekretaris Tim Penguji/Ketua PSDTI FT UNS).
Keberhasilan ini menegaskan komitmen UNS dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan, khususnya melalui dukungan terhadap program net zero emission dan implementasi transportasi ramah lingkungan yang telah menjadi agenda strategis nasional. Penelitian juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 7: Energi Bersih dan Terjangkau.
“Disertasi ini merupakan wujud nyata kontribusi akademik dalam mendukung transisi energi dan percepatan implementasi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia,” pungkas Roni.
Editor : Tata Rahmanta