get app
inews
Aa Text
Read Next : ITMI Dorong Pemberdayaan Tuna Netra Muslim Lewat Tilawah Alquran Braile di Boyolali

Jelang 17 Agustus, Perajin Bendera di Boyolali Lembur Massal Hadapi Ledakan Pesanan

Senin, 04 Agustus 2025 | 15:24 WIB
header img
Seorang perajin di Boyolali tengah menjahit bendera merah putih secara manual menjelang peringatan HUT ke-80 RI. Senin (4/8/2025). Foto: Ist/

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id  – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, geliat industri rumahan bendera merah putih dan umbul-umbul di Boyolali, Jawa Tengah, kembali bergelora.

Para perajin kebanjiran pesanan hingga dua kali lipat dari hari biasa, memaksa mereka bekerja lembur demi memenuhi lonjakan permintaan dari berbagai daerah.

Ledakan pesanan ini mulai terasa sejak awal Juni. Salah satu pengecer, Triyono, mengaku permintaan meningkat drastis, terutama dari wilayah Kendal, Batang, dan Pekalongan.

“Kalau sudah masuk bulan ke-6 dan ke-7 permintaan mulai banyak. Biasanya saya kirim ke wilayah Jawa Tengah,” ujarnya, Senin (4/8/2025).

Tak hanya para pengecer, para perajin pun ikut ketiban rezeki tahunan. Kundori, salah satu perajin asal Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, bahkan harus menambah jam kerja dan melemburkan beberapa karyawannya. Sejak sebulan terakhir, aktivitas produksi nyaris tanpa henti.

“Kami mulai produksi sejak sebulan lalu karena permintaan dari luar kota meningkat tajam. Kebanyakan membuat bendera merah putih dan umbul-umbul,” kata Kundori saat ditemui di rumah produksinya.

Dalam proses produksi, Kundori dibantu istrinya serta beberapa karyawan. Mereka memotong kain merah putih, menjahitnya menjadi bendera dan umbul-umbul berbagai ukuran. Pesanan tak hanya datang dari Boyolali dan sekitarnya, tetapi juga dari Yogyakarta, Jakarta, hingga beberapa kota di Jawa Timur.

Untuk harga, umbul-umbul dibanderol mulai Rp20.000 per 4 meter. Sedangkan bendera merah putih dijual mulai Rp5.000 hingga Rp20.000, tergantung ukuran dan bahan.

 

Kundori menyebut momen 17 Agustus adalah “masa panen” bagi para perajin. Meski permintaan tahun ini naik signifikan, volumenya belum menandingi masa kejayaan sebelum pandemi.

 

“Kami tetap bersyukur. Meski belum seperti sebelum pandemi, peningkatannya cukup terasa dibanding tahun lalu,” ungkapnya.

 

Para perajin berharap pulihnya ekonomi pasca-pandemi bisa terus menggairahkan permintaan, sekaligus menjadi penyemangat dalam menyambut Hari Kemerdekaan.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut