Tradisi Buka Luwur Makam Syech Maghribi, Warga Boyolali Padati Lereng Merbabu

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Ribuan warga memadati kawasan Makam Pantaran di Dukuh Pantaran, Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, pada Jumat (18/7/2025), untuk mengikuti tradisi tahunan Buka Luwur Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi.
Tradisi adat ini rutin digelar setiap bulan Muharram atau bulan Sura, sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian budaya leluhur. Selain Syech Maghribi, kompleks makam ini juga menjadi tempat peristirahatan tokoh-tokoh sejarah seperti Dewi Nawangwulan, Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram, dan Ki Ageng Kebo Kanigoro.
Upacara puncak diawali dengan kirab luwur atau kain penutup makam, sesaji, payung kebesaran, bunga, dan gunungan hasil bumi yang kemudian diserahkan kepada juru kunci untuk prosesi penggantian kain luwur dan penaburan bunga di makam.
Acara ini turut dihadiri oleh Asisten I Sekda Kabupaten Boyolali, Muhammad Arief Wardianta yang mewakili Bupati Boyolali, serta Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, Gusti Moeng.
Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, mengatakan bahwa kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Khotmil Qur’an, dan akan ditutup dengan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk oleh Dalang Ki Hadi Sugino pada Sabtu malam (19/7/2025), dengan lakon Wahyu Katentreman.
“Tujuannya adalah nguri-uri budaya dan mengembangkan potensi wisata di kawasan Gunung Merapi-Merbabu,” jelas Budi.
Dalam sambutan tertulis Bupati yang dibacakan oleh Arief, ditegaskan bahwa tradisi seperti ini tak hanya menjadi warisan, namun juga dapat menjadi penggerak wisata religi dan penguat identitas budaya lokal.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, termasuk para pemuda dan tokoh agama, untuk terus menjaga dan melestarikan adat istiadat sebagai jati diri kita bersama,” ujar Arief.
Rangkaian acara ditutup dengan dzikir, tahlil bersama, dan perebutan gunungan hasil bumi oleh warga, yang menambah semarak suasana.
Editor : Tata Rahmanta