Kloter Sapu Jagad Tiba, Pemulangan Jemaah Haji Embarkasi Solo Resmi Berakhir

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Kedatangan Kloter 95 atau yang dijuluki kloter sapu jagad menandai berakhirnya proses pemulangan seluruh jemaah haji dari Embarkasi Solo. Rombongan terakhir ini tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 04.45 WIB, membawa jemaah dari 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo, Saiful Mujab, menyatakan bahwa Kloter 94 dan 95 merupakan dua kloter terakhir yang mengakhiri proses kedatangan jemaah haji tahun ini di Debarkasi Solo.

Baca Juga

Karena Sakit, Satu Jemaah Haji Asal Kabupaten Klaten Dipulangkan Lebih Awal

“Alhamdulillah, pagi ini kita menerima kedatangan Kloter 94 dan 95 sebagai kloter pamungkas. Ini berarti seluruh jemaah haji Embarkasi Solo sudah kembali ke Tanah Air, dan proses pemulangan berjalan dengan lancar,” jelasnya.

Dari total 34.047 jemaah yang diberangkatkan melalui Embarkasi Solo, tercatat 33.987 jemaah telah kembali ke Indonesia. Sebanyak 54 jemaah dilaporkan wafat selama proses ibadah haji, sementara 6 lainnya masih menjalani perawatan di Arab Saudi.

“Bagi jemaah yang sakit, akan didampingi oleh petugas dari Klinik Kesehatan Haji sampai ke rumahnya. Jika harus pulang dalam kondisi berbaring, kami telah menyiapkan tempat khusus di pesawat,” ujar Saiful.

Lebih lanjut, Saiful menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan relatif sukses. Ia menyebut tiga indikator utama terpenuhi: seluruh jemaah dalam kuota bisa berangkat, melaksanakan ibadah, dan kembali ke Tanah Air dengan selamat.

Namun demikian, ia juga mengakui adanya beberapa catatan teknis yang perlu evaluasi, seperti keterlambatan penerbitan visa serta penempatan hotel yang terpencar.

Sementara itu, Ketua Kloter 95, Abdul Jalil, menyampaikan bahwa proses ibadah hingga pemulangan berlangsung dengan baik. “Pelaksanaan haji berjalan lancar dan luar biasa. Kendala pasti ada, tapi semuanya bisa diatasi oleh petugas,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa mayoritas jemaah lansia dapat kembali dalam kondisi sehat. “Alhamdulillah, para jemaah sepuh justru terpantau baik. Hanya satu orang yang wafat karena serangan jantung,” jelas Jalil.

Editor : Tata Rahmanta