Aksi Berani Wakapolres Klaten: Terjun Langsung di Hadapan Presiden Prabowo di Hari Bhayangkara ke-79

KLATEN, iNewsBoyolali.id – Momen bersejarah terjadi dalam puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025). Salah satu penerjun terbaik dari Polres Klaten, Kompol Heru Sanusi, S.I.K., tampil memukau saat melakukan terjun payung langsung di hadapan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Kompol Heru, yang kini menjabat sebagai Wakapolres Klaten, tampil bersama tim terpilih dari Polri dalam atraksi udara yang menjadi bagian dari rangkaian upacara kenegaraan tersebut. Pengalaman panjangnya sebagai mantan personel Sat 1 Gegana Brimob (2009–2017) menjadikannya sosok yang dipilih dalam misi strategis ini.
“Tidak semua penerjun mendapat kehormatan mendarat tepat di depan Presiden. Latihan dan persiapannya sangat serius. Saya bersyukur diberi kepercayaan,” ungkap Kompol Heru usai penampilannya.
Latihan intensif dilakukan sejak 22 hingga 30 Juni 2025. Penempatan titik pendaratan berada tepat di depan panggung kehormatan Presiden—sebuah titik yang menuntut ketepatan tinggi dan konsentrasi penuh. Kompol Heru sendiri telah aktif sebagai peterjun sejak 2009 dan dikenal sebagai salah satu yang paling senior di lingkungan Polri.
“Setiap ada event besar, saya biasanya dipanggil. Tahun ini menjadi momen yang sangat spesial karena tampil di Hari Bhayangkara langsung di hadapan Presiden,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan keluarga adalah kunci ketenangan setiap kali menjalankan tugas besar. Dalam kariernya, Kompol Heru pernah menjabat sebagai Kasatresnarkoba di Polres Klaten dan Kasat Reskrim di Polres Tegal Slawi, hingga kini menjabat sebagai Wakapolres Klaten.
Sementara itu, Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, menyampaikan rasa bangga atas penugasan penting yang diemban bawahannya.
“Ini adalah bentuk dedikasi luar biasa dari anggota kami. Tampil di level nasional di hadapan Presiden merupakan kehormatan sekaligus tanggung jawab besar,” tegasnya.
Kompol Heru mengaku tetap tenang saat menjelang penerjunan, meski momen itu sangat penting. “Saya hanya fokus ke satu titik: pendaratan. Selebihnya, saya serahkan pada doa dan latihan yang sudah dijalani.”
Editor : Tata Rahmanta