get app
inews
Aa Text
Read Next : Bapperida Boyolali Gelar Lomba Krenova untuk Tingkatkan Kreatifitas dan Inovasi

Inspiratif, Mahasiswa UMY Olah Tanaman Purun Jadi Tas hingga Peralatan Makan

Rabu, 02 Juli 2025 | 15:20 WIB
header img
Mahasiswa UMY Fadhil Ihsan menunjukkan tas kreasi berbahan purun yang mendapatkan dukungan SEBI UMY, Rabu (2/7/2025). Foto: istimewa

YOGYAKARTA, iNewsBoyolali - Tanaman purun (lepironia articulata) dikenal sebagai tanaman liar yang banyak ditemukan di Kalimantan Tengah. Masyarakat lokal banyak memanfaatkan untuk tas dalam skala kecil.

Kondisi ini menarik perhatian Fadhil Ihsan, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan 2024. Dia mengembangkankan tanaman ini menjadi tas hingga peralatan makan yang ramah lingkungan

Fadhil menamai produknya “Purun Heritage” sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal para petani dan penganyam purun di Desa Margasari, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Usahanya mampu memberdayakan masyarakat sekitar yang menghasilkan nilai ekonomi dan pasar yang lebih luas. 
 
Menurut Fadhil sejak kecil dia terbiasa melihat ibu-ibu mengayam purun menjadi tas untuk mengisi waktu luangnya. Tas ini biasa dipakai untuk membawa bekal ketika pergi ke sawah. 

“Saya ingin mengangkat anyaman tradisional ini agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Ini potensi desa yang harus dikenalkan ke masyarakat,” kata Fadhil, Rabu (2/7/2025).

Saat ini ada beberapa produk dari Purun heritage, seperti  tas selempang, tote bag, serta sedotan alternatif yang bisa dipakai hingga dua kali. Konsep ini merupakan wujud kepedulian Fadhil terhadap isu lingkungan sekaligus semangat membangun kampung halaman.

Proses produksi cukup panjang melibatkan masyarakat lokal. Awalnya mereka mencari purun di rawa-rawa dan dibersihkan menggunakan arang. Purun ini kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. 

Setelah kering dilakukan pewarnaan dengan bahan alami. Proses terakhir adalah penganyaman yang dilakukan masyarakat. Produk yang jadi kemudian dikirim ke Yogyakarta untuk penyembpurnaan dan pengemasan. 

Inovasi ini mendapat dukungan dari Startup and Business Incubator (SEBI) UMY dalam program inkubasi tahun 2025. Selama enam bulan, Fadhil dan tim menerima pendampingan intensif mulai dari analisis pasar, penguatan strategi bisnis, hingga pelatihan penyusunan business model canvas untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka.

“SEBI sangat mendukung pengembangan Purun Heritage, mulai dari pendanaan, bimbingan usaha, hingga kesempatan mengikuti berbagai pameran dan kompetisi,” jelas Fadhil.

Kini, Purun Heritage mulai dipasarkan melalui akun Instagram resmi @purunheritage. Produk ini  tidak hanya menjadi solusi praktis dalam pengurangan plastik, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat desa.

“Solusi lingkungan tidak harus datang dari teknologi tinggi. Pemanfaatan tanaman liar bisa dipakai,” katanya. 

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut