Jelang Suronan, Perguruan Silat dan Ormas di Boyolali Sepakat Jaga Kondusivitas

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Sejumlah perguruan pencak silat dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kabupaten Boyolali sepakat untuk menjaga kondusivitas menjelang peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah atau Suronan tahun ini.
Berbeda dari tahun lalu yang sempat diwarnai konvoi ribuan pendekar di jalanan, para pesilat kini berkomitmen untuk tidak menggelar aksi serupa yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.
Komitmen tersebut dituangkan dalam deklarasi damai yang digelar di Mapolres Boyolali pada Kamis (19/6/2025). Kegiatan ini merupakan inisiatif dari sejumlah perguruan silat di Boyolali, yang juga melibatkan berbagai elemen ormas.
Deklarasi diikuti oleh berbagai pihak, antara lain Ansor Banser NU, Kokam Muhammadiyah, Senkom Mitra Polri, serta sejumlah perguruan silat seperti Pagar Nusa, PSHT 16, PSHT 17, PSHW, dan IKSPI.
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menyampaikan bahwa Suronan tahun ini akan diisi dengan sejumlah agenda seperti pendadaran dan pengesahan warga baru di perguruan silat. Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki potensi menimbulkan gesekan di tengah masyarakat apabila tidak dikendalikan.
“Dengan deklarasi ini, tentunya semua perguruan silat maupun ormas berkepentingan untuk sama-sama menjaga kondusivitas wilayah Boyolali,” ujar Kapolres.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Boyolali, Rony Syaifullah, menyambut positif deklarasi damai tersebut. Ia berharap momen ini dapat mempererat kekompakan antar-perguruan serta mendorong pencak silat di Boyolali terus berprestasi.
“Perguruan silat yang tergabung dalam IPSI Boyolali telah memberikan kontribusi dalam bidang prestasi, dan dengan deklarasi ini kami semakin bersatu,” ujarnya.
Deklarasi damai ini menjadi langkah preventif untuk menciptakan suasana yang aman dan damai menjelang momentum keagamaan dan budaya yang rutin digelar setiap tahunnya.
Editor : Tata Rahmanta