Perbaikan Tanggul Sungai Kliteh Terkendala Material, Ratusan Rumah dan Sawah Masih Terendam

GROBOGAN,iNewsBoyolali.id – Upaya penutupan tanggul Sungai Kliteh yang jebol di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Grobogan, sejak Jumat (16/5) malam lalu hingga kini belum membuahkan hasil. Meski Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah menerjunkan satu unit alat berat ke lokasi sejak dua hari terakhir, proses penanganan masih terkendala keterbatasan material tanah dan bambu sebagai penahan tanggul.
Kondisi tanggul yang rusak berada sekitar satu kilometer dari pemukiman warga. Sejak jebol, air sungai terus meluap dan menggenangi wilayah sekitarnya, termasuk area persawahan dan permukiman warga. Hingga Senin (20/5), sebanyak 400 rumah warga dan sekitar 350 hektar lahan pertanian masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter.
Sekretaris Desa Sukorejo, Joyo Prayitno, menyampaikan bahwa upaya penanganan genangan banjir perlu segera dipercepat dengan mengerahkan tiga hingga empat unit mesin pompa air berukuran besar.
"Jika debit air bisa segera diturunkan, maka perbaikan tanggul bisa dilakukan lebih cepat," ujarnya.
Menurutnya, posisi Desa Sukorejo yang berada di daerah cekungan membuat genangan air sulit surut secara alami. Oleh karena itu, pompanisasi menjadi solusi utama untuk membuang air dari wilayah tersebut.
"Jika empat pompa besar dikerahkan, genangan air bisa surut dalam waktu sekitar tiga hari. Namun tanpa pompa, proses ini bisa memakan waktu lebih dari satu minggu," jelasnya.
Hingga saat ini, pihak BBWS masih melakukan pengumpulan material untuk mendukung perbaikan tanggul, termasuk tanah dan bambu yang digunakan sebagai struktur penahan sementara. Pemerintah desa dan warga berharap penanganan darurat ini bisa segera diselesaikan agar aktivitas warga dan petani dapat kembali normal.
Editor : Tata Rahmanta