get app
inews
Aa Text
Read Next : Bulan Ramadhan, Masjid Agung Shiratalmustaqim Pagerjurang Musuk Siapkan 100 Porsi Menu Berbuka

Ketua FKSPN Boyolali Kecam Aksi Anarkis di May Day Semarang, Desak Aparat Bertindak Tegas

Sabtu, 03 Mei 2025 | 18:12 WIB
header img
Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (FKSPN) Kabupaten Boyolali, Wahono, Jumat (2/5/2025).Foto: Ist/

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id –Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (FKSPN) Kabupaten Boyolali, Wahono, mengecam keras aksi anarkis yang terjadi saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Kota Semarang, Kamis (1/5/2025). Ia meminta aparat keamanan bertindak tegas terhadap pelaku kericuhan yang dinilai mencoreng perjuangan buruh.

"Peringatan May Day seharusnya menjadi momentum perjuangan yang damai dan bermartabat. Kami sangat menyayangkan tindakan anarkis yang terjadi," ujar Wahono dalam keterangan resminya, Jumat (2/5/2025).

Ia menyebut telah berkoordinasi dengan pengurus wilayah FKSPN Jawa Tengah dan membenarkan adanya tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok berpakaian serba hitam, yang diduga merupakan kelompok Anarko.

Wahono juga mendesak kepolisian untuk menindak tegas pelaku kericuhan tersebut. "Kami berharap aparat keamanan segera menindak pelaku sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

Sebelumnya, aksi damai peringatan May Day digelar oleh aliansi buruh yang terdiri dari KASBI, KSPIP, FSPMI, dan KSPN di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah sejak pukul 14.30 WIB. Aksi berjalan tertib dengan orasi dan selawatan hingga sekitar pukul 15.15 WIB, sebelum sekelompok orang berpakaian hitam mulai membuat kericuhan.

Kelompok tersebut merusak pagar pembatas jalan, melakukan vandalisme di sepanjang Jalan Pahlawan, serta menyerang petugas menggunakan batu, botol, dan benda berbahaya lainnya. Aparat kepolisian yang berjaga sempat mengimbau massa untuk membubarkan diri secara tertib, namun tidak diindahkan. Polisi akhirnya mengambil tindakan tegas dengan menyemprotkan water cannon dan gas air mata, yang dibalas dengan lemparan petasan dari arah massa.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menegaskan bahwa pembubaran massa dilakukan untuk melindungi buruh yang berunjuk rasa secara damai serta masyarakat sekitar.

"Polri mendukung penuh kebebasan menyampaikan pendapat, tapi harus dilakukan dengan tertib dan damai. Aksi anarkis adalah pelanggaran hukum yang tidak bisa ditoleransi," tegas Artanto.

Di akhir pernyataannya, Wahono mengajak seluruh buruh untuk tetap menjaga solidaritas dan tidak mudah terprovokasi.

“Kami mengapresiasi semua buruh yang memperingati May Day dengan tertib. Mari terus berjuang dengan cara yang bermartabat,” tutupnya.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut