Keluarkan Dana Pribadi Miliaran Rupiah, Warga Desa Kenteng Bangun Dapur Makan Bergizi Gratis

GROBOGAN,iNewsBoyolali.id- Seorang warga desa Kentang, Grobogaan rela mengeluarkan uang pribadi senila lebih dari empat miliar rupiah untuk pembangunan gedung dapur makan bergizi gratis atau MBG yang berlokasi dl lahan miliknya sendiri. Proses pembangunan dapur MBG tersebut kini hampir mencapai seratus persen dan siap untuk beroperas pada akhir bulan mendatang.
Di lahan seluas enam ratus meter persegi milik Suprapto, yang berada di tengah desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, pembangunan dapur MBG terus dikebut. Diperkirakan proses pembangunan akan selesai pada akhir April dua ribu dua puluh lima mendatang. Sementara itu untuk peralatan dan perlengkapan dapur juga sudah dipersiapkan semuanya oleh Suprapto.
Menurut Suprapto, ia rela mengeluarkan dana pribadi senilai lebih dari empat miliar rupiah ini demi ikut mensukseskan program makan bergizi gratis dari presiden Prabowo. Prapto, panggilan akrab sehari-hari ini mengaku bahwa dana empat miliar rupiah tersebut hanya untuk pembangunan gedung dan peralatan dapur dan penunjang lainnya. Sementara untuk pemenuhan kebutuhan bakan makanan yang akan diolah untuk didistribusikan ke seluruh sekolah di kecamatan Toroh belum masuk dalam hitungan.
“Saya ingin ikut mensukseskan program pak Prabowo yakni mendirikan dapur MBG, dan kita nanti akan distribusikan ke seluruh kecamatan Toroh. Untuk kecamatan lain sudah ada sendiri-sendiri. Untuk proses pembangunan sudah berjalan kurang lebih dua bulan dan saya pastikan pada akhir April dua ribu dua puluh lima ini sudah selesai dan siap untuk beroperasi,”jelas Suprapto.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya kebocoran gas, ia sudah mempersiapkan semua peralatannya sehingga faktor keselamatan dan kenyamanan para pekerja sudah terjamin.
“Untuk keamanan dan keselamatan sudah kita pikirkan dengan memberikan peralatan pendeteksi otomatis dimana jika terjadi kebocoran gas makan ia akan menutup sendiri sehingga gas tdak bocor kemana-mana. Persediaan air juga sudah tidak perlu dikhawatirkan karena sudah terpenuhi, “tambahnya.
Dalam pelaksanaan program MBG ini, sebanyak lima puluh pekerja dari lingkungan sekitar direkrut oleh Suprapto sebagai bentuk peberdayaan sumber daya manusia di desanya sendiri. Dengan peralatan dapur yang sudah modern, diharapkan proses memasak bisa terselesaikan dengan waktu yang lebih singkat sehingga bisa menghemat tenaga dan waktu dalam pendistribusian makanan ke penerima manfaat.
“ proses dari beras menjadi nasi ini bisa sekitar empat puluh lima menit hingga satu jam dan bisa memasak beras sebanyak setengah ton yang nanti bisa mencakup sekitar delapan ribu orang, jadi lebih efisien. Untuk pekerja nanti ada shif siang dan malam,”pungkas pendiri dapur MBG.
Terkait persediaan beras mendatang, Suprapto bekerja sama dengan para suplayer, serta koperasi. Sebagai bentuk kepedulian terhadap petani, pihaknya juga akan membeli gabah para petani sehingga petani bisa lebih makmur.
Editor : Tata Rahmanta