get app
inews
Aa Text
Read Next : FGM Boyolali Gelar Seminar Deep Learning Bersama UAD Yogyakarta

Inovasi, Guru SMP di Solo Membuat Kompor Berbahan Bakar Limbah Oli dan Minyak Goreng

Selasa, 11 Februari 2025 | 21:07 WIB
header img
Nurul Fitria menunjukkan cara kerjo kompor lipat berbahan bakar dari limbah oli dan minyak goreng kepada pengunjung. Foto: Ist/

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Ditengah masih sulitnya gas melon di toko maupun warung, Nurul Fitria seorang guru SMP swasta di Solo, Jawa Tengah berinovasi dengan membuat kompor lipat yang berbahan bakar dari limbah oli dan minyak goreng.

Pembuatan kompor lipat dengan berbahan bakar limbah terinspirasi dari adanya kompor portable yang menggunakan gas.

”Saya pingin gimana ini menjadi sebuah kompor lipat yang bisa mudah dibawa kemana-mana tetapi menggunakannya tidak menggunakan gas melainkan limbah yang bisa didaur ulang salah satunya adalah limbah cair, nah limbah cair yang kita gunakan di sini yang masyarakat umum sering menggunakan bisa menggunakan oli bekas atau memakai minyak jelantah,” ungkapnya di acara Homestay 07’15 SMP Muhammadiyah Program Khusus, Kota Barat Solo di Dukuh Wonokerti Kelurahan Pelem, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (08/02/2025) lalu.

Ia menjelaskan, kompor ini bisa menjadi kompor alternative disaat gas melon langka atau sulit didapat seperti saat ini.

“Kompor lipat dengan menggunakan dua fungsi jadi kan bisa menggunakan limbah cair dan bisa menggunakan briket,” jelasnya.

Mahasiswa S2 pendidikan fisika di universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mengemukakan, kompor produknya sangat praktis bisa dibawa kemana mana, selain itu bahannya dan biaya bikin sangat murah.

“Disini sebagai pengganti pematik kita gunakan daun atau kertas dan juga memakai blower kecil dengan arus listrik atau powerbank dan setelah api menjadi biru siap kita gunakan,” ucapnya.

Ia mengatakan, bahwa hasil karya sudah sering digunakan untuk memasak.

“Kalau masak mie instan kita butuh waktu 7 hingga 10 menit itu sudah matang,” katanya.

Lebih lanjut Nurul menyatakan, pemanfaatan limbah oli dan minyak goreng sebagai bahan bakar kompor lebih baik daripada membuangnya yang dapat merusak unsur hara tanah. Pasalnya, limbah oli dan minyak goren termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

“Daripada dibuang dan bisa merusak tanah, limbah oli dan minyak goreng dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis,” tandasnya.

Sementara itu, Darti seorang warga menyambut baik dengan produk kompor lipat yang menggunakan bahan bakar limbah.

“kaalu menurut saya ini sangat membantu warga, disaat gas sulit dicari, kompor ini sangat praktis dan saya harapakan segera dipasarkan,” ucapnya.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut