BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi mulai mewabah di Boyolali, hingga saa ini terdata 17 ekor sapi mati. Untuk mengantisipasi semakin menyebarnya penyakit PMK Dinas Peternakan (Disnakan) Kabupaten Boyolali melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran sapi di Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten.
Dari pantauan di lapangan, pengawasan ketat dilakukan dengan menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan yang mengangkut sapi yang akan masuk ke Pasar Hewan Jelok.
Selain itu juga dilakukan dengan pemeriksaan secara langsung terhadap tubuh sapi yang diperjual belikan di pasar hewan terbesar di Jawa Tengah tersebut pada Minggu (5/1/2025).
Ditemui di Pasar Hewan Jelok, petugas kesehatan hewan petugas kesehawan hewan dari Disnakan Boyolali Ahmad Maskuri mengatakan mengecek sapi-sapi yang diindikasikan mengalami PMK.
“jadi hari ini kami memeriksa sapi yang kesini dipastikan tidak ada gejala penyakit PMK dan kita mengadakan edukasi dan informasi kepada para pedagang peternak agar tidak membawa ternak yang sakit ke pasar,biar tidak menularkan pada sapi-sapi yang lainnya”, ucapnya kepda wartawan, Minggu (5/1/2025).
Dijelaskan pemeriksaan langsung ini meliputi pengecekan dibagian mulut sapi hingga bagian kaki sapi, jika ditemukan sapi yang terindikasi PMK, petugas akan menindak tegas para pedagang dengan membawa keluar sapi yang terkena PMK.
“Pemeriksaan meliputi kan gejala pmk itu bisa dilihat dari mulut, lesi lesi di mulut, lidah kemudian kaki kaki yang melepuh.” Ucapnya.
Dalam pemeriksaan ini petugas tidak menemukan adanya sapi yang terjangkit PMK, gejala penyakit mulut dan kaki yang juga umum terjadi pada hewan.
“alhamdullillah dalam pemeriksaan hari ini kami tidak menemukan sapi yang teridikasi PMK”. Tambahnya.
Sementara itu, bagi pedagang dan tengkulak sapi Juni menuturkan bahwa, dengan mewabahnya kembali penyakit mulut dan kaki pada sapi dalam beberapa pekan terkahir menjadi pukulan berat bagi para pedagang dan tengkulak sapi di pasar hewan.
“sebenarnya pas masuk itu sudah diperiksa dari pegawai pasar itu, tapi saya dan teman-teman tetap ketakutan dan was-was itu jadi susah, baik itu pedagang,tengkulak itu sama sulitnya.” Ungkap Juni.
Akibat munculnya PMK di Boyolali berdampak pada kondisi pasar yang saat ini menjadi sepi pejual maupun pembeli. Dari data Disnakan Kabupaten Boyolali hingga saat ini mencatat ada 102 ekor dan 17 ekor sapi dilaporkan mati terjankit PMK.
Editor : Tata Rahmanta