Joko Kristanto menambahkan bahwa perguruan pencak silat Merpati Putih cabang Kartasura, Jawa Tengah, pernah melahirkan pesilat nasional maupun dunia pada tahun 90-an yakni Haris Nugroho yang kini menjabat sebagai Dewan Guru dalam perguruan Pencak Silat merpati Putih. Dan kini telah muncul generasi penerusnya.
“Saya pingin Krisnanto bisa mengikuti jejak mas Haris Nugroho menjadi pesilat nasional dan dunia. Dan ini semoga bisa menjadi motivasi murid-murid merpati Putih lainnya untuk bisa berprestasi,” pungkas Joko kris.
Untuk kesiapan untuk maju dalam pertandingan pencak silat dunia di Abu Dhabi, Krisnanto melakukan persiapan fisik, tehnik maupun mental selama sebulan. Dan untuk persiapan khusus harus dilakukan di Jakarta bersama pesilat Indonesia lainnya selama seminggu agar semakin matang.
Dalam pertandingan pencak silat dunia di kelas D putra ini, juara pertama diraih oleh pesilat asal Singapure, juara kedua duduki pesilat asal Uzbekistan, dan untuk juara ketiga diraih pesilat asal Indonesia Kristanto suryo Koco.
Editor : Tata Rahmanta