BOYOLALI – Mendekati Pilkada 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Boyolali menggelar apel siaga pengawasan tahapan pemilu tahun 2024 di Rumah Makan Kedhaton, Boyolali, Senin (18/11/2024).
Usai apel ketua bawaslu Boyolali, Widodo, menyampaikan apel siaga tersebut diikuti oleh sekitar 400-an badan ad hoc Bawaslu mulai di tingkat desa hingga kecamatan se-Boyolali
“ini dilakukan adalah bentuk peneguhan komitmen bahwa seluruh jajaran pengawas Pilkada sudah siap untuk melaksanakan tugas pengawasan,” Kata Widodo kepada wartawan Senin (18/11/2024).
Dikatakan Tugas pengawasan dimulai dari kampanye, masa tenang, pemungutan, hingga penghitungan suara.
“menjelang hari tenang dan pemungutan suara ini sudah ada dua pelanggaran yang diantisipasi yaitu pelanggaran netralitas dan politik uang. Ia mengingatkan bahwa dalam politik uang, baik pemberi dan penerima bisa dilaporkan,” Ucapnya.
Widodo juga berpesan ke badan adhoc pengawasan untuk mengantisipasi munculnya potensi pelanggaran yang lain.
“Sesuai dengan IKP (Indeks Kerawanan Pemilu) yang pernah kami launching, sampai hari ini munculnya laporan atau temuan, yang paling banyak memang dugaan pelanggaran netralitas, ini IKP rawan tinggi,” jelas dia.
Mengantisipasi hal tersebut, Bawaslu Boyolali melakukan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat, pencegahan, dan penindakan
“Kami berpesan kepada kawan-kawan peserta apel, untuk bekerja maksimal, untuk tidak takut menjadi pengawas. Lakukan pencegahan terhadap potensi dugaan pelanggaran di setiap tempat yang diawasi,” kata dia.
Sementara itu, Plt Asisten 1 Setda Boyolali, Bony Facio Bandung, menyampaikan pemerintah hadir dalam Pilkada Boyolali.
“Pada prinsipnya kami sudah memfasilitasi terkait anggaran, sekretariat gedung, anggaran kalau tidak salah Rp11,5 miliar. Tolong nanti para pengawas bersikap profesional, jaga netralitas, jaga kondusifitas, jalin kerja sama, dan utamanya bagi rekan-rekan ASN aturannya jelas bahwa harus netral,” pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta