SOLO – Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) mengadakan dengan berbagai acara dalam rangka Menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2024, yang jatuh pada bulan Oktober mendatang.
Salah satunya dengan mengadakan seminar Gizi Chicken & Egg For Better Life yang diselenggarakan di Balai Joglo, Kalurahan Joglo, Solo pada Sabtu (21/09/2024).
Ditemui usai acara Ketua PINSAR Surakarta, Agus Eko Sulistyo menyampaikan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Ayam dan Telur Nasional dan World Egg Day (WED) 2024 ada beberapa.
“Diawali kemarin (hari Jumat-red.) dengan seminar peternakan di Hotel Megaland, diikuti oleh sekitar 100 peternak dari Solo Raya. Dilanjutkan hari ini Sabtu (21/09/2024) seminar gizi di Kelurahan Joglo peserta ibu-ibu PKK dan juga seminar startup yang melibatkan 100 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS),” ucapnya.
Lebih lanjut,Agus mengatakan, dalam seminar ini untuk mensosiasikan atau meningkatkan gizi masyarakat dan mendukung program pemerintah dalan menurunkan stunting.
“Ini guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi protein hewani,dengan harapan agar masyarakat memiliki kesadaran pentingnya makan ayam dan telur. Dan targetnya adalah menghilangkan isu negatif tentang bahwa telur mengandung kolesterol dan suntik hormone,” jelasnya.
Sedangkan Puncak peringatan dilaksanakan 13 Oktober 2024 di kawasan Car Free Day Jl. Slamet Riyadi Solo. Dengan pemecahan rekor MURI yang melibatkan siswa SD membawa makan daging ayam dan telur, menandai kampanye pentingnya gizi yang terkandung dalam kedua produk unggas.
Sementara itu,ketua bidang promosi pameran dan kampanye gizi Pinsar,sekaligus ketua Panitia Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional,
Ricky Bangsaratoe menjelaskan, seminar ini dalam rangka memperingati hari ayam dan telur nasional dan World Egg Day yang dilakukan Pinsar Indonesia di bulan Oktober.
“Sebenarnya diperingati tanggal 13 Oktober di car free day kalau di kota yang ada yang ada car free day-nya,” jelasnya.
Ricky mengemukakan,untuk harga telur antara peternak dan masyarakat harus ada sinkronisasi yang sama.
“Jadi seminar ini juga penting meski hanya setahun sekali memberi edukasi kepada masyarakat tentang telur,” tandasnya.
Editor : Tata Rahmanta