BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang tinggal beberapa hari lagi, para remaja Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Imanuel Boyolali membuat peta Indonesia berukuran besar, uniknya peta dibuat dari 790 cangkang telur ayam dan telur bebek.
Pembuatan di lakukan di halaman samping gereja setiap ada waktu luang atau pas waktu pulang sekolah. Limbah cangkang telur tersebut mereka peroleh dari pedagang martabak dan juga dari peternak ayam petelur di Boyolali.
Salah satu remaja gereja, Given Sukma Ananda Gracia menyampaikan, pembuatan peta Indonesia berbahan dari cangkang telur ayam dan bebek tersebut hasil diskusi bersama pengurus gereja dalam menghadapi HUT RI.
“Pak pendeta kan melihat sampah telur, bagaimana sampah telur tersebut biar tidak terbuang sia-sia. Untuk menyambut HUT RI, kami diskusi bersama panitia gereja akhirnya mendapat inspirasi membuat peta dari cangkang telur,” katanya, kamis (15/8/2024).
Ananda mengaku, dalam pembuatan peta Indonesia tersebut saling melengkapi satu dengan yang lain. Bahan yang digunakan mulai dari triplek, lem, dan cangkang telur.
“Kami kerjanya bersama sama dan saling melengkapi saja. Kalau bahan bahannya cukup sederhana, mulai dari triplek, lem dan cangkang telur,” kata Given.
Sementara Pendeta GSJA Imanuel Krishandrika Immanuel Rahardjo menjelasakan, untuk membuat peta Indonesia berukuran besar tersebut membutuhkan sebanyak 790 cangkang telur dan pekerjaanya dimulai pada Juni 2024.
“Peta tersebut sudah dibuat sejak bulan Juni yang lalu dan direncanakan rampung pada tanggal 15 Agustus mendatang. Kalau jumlah cangkang yang digunakan sekitar 790,” jelasnya.
Krishandrika menambahkan, peta tersebut berukuran 240 kali 120 sentimeter. Untuk membuat peta berbahan telur tersebut pertama harus dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilang bau.
“Telur tersebut kita bersihkan terlebih dahulu. Kalau ukurannya 240 kali 120 sentimeter. Rencananya, peta tersebut pada tanggal 16 Agustus sore akan dipasang digerbang depan gereja,” pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta