“Tradisi memet ikan ini menjadi simbol ungkapan syukur dan kesediaan saling berbagi antar warga masyarakat. Warga juga diajak untuk berpesta ikan gratis sepulangnya ke rumah,”katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Desa (Wamendes), Paiman Raharjo, yang merupakan putra daerah asli Desa Gemblegan, mengatakan, embung ini saat musim hujan untuk menampung air dan saat musim kemarau air tersebut dapat digunakan untuk mengairi areal persawahan milik petani.
“Selain difungsikan sebagai irigasi pertanian, sebaiknya kepala desa ini berinovatif embung tersebut digunakan sebagai pariwisata,”jelas dia.
Salah seorang peserta Tony Setiawan mengaku tidak sengaja mendapat ikan maskot yang diberi tanda pita pada ekor ikan.
Editor : Tata Rahmanta