BOYOLALI, iNewsBoyolali – Seorang nenek lansia warga Ngargosari, kecamatan Ampel, kabupaten Boyolali ditemukan meninggal dunia di dalam sumur milik tetangganya pada selasa (11/6/2024)pagi. Korban pertama kali ditemukan oleh keponakan Suyamto, yang sekaligus menjabat Kepala Desa (Kades) Ngargosari.
Suyamto mengatakan korban diketahui atas nama Indun usia sekitar 90-an tahun. Ditemui di lokasi, Suyamto mengatakan biasanya sang bibi datang ke rumahnya setiap setelah Subuh.
"Saya kan keponakan, setiap ke tempat saya itu minta mati. Tapi tadi itu anaknya kan mencari-cari, sempat ke rumah saya tapi tidak ada," kata dia.
Akhirnya, Suyamto ikut mencari ke rumah-rumah keluarga yang dekat. Namun juga tidak ketemu.
Akhirnya, ada salah satu tetangga yang menyadari kalau ada sandal di dekat sumurnya. Suyamto meyakini itu sandal milik sang bibi.
Lalu sekitar pukul 06.15 WIB ia mengecek ke dalam sumur dan menemukan jasad bibinya. Pot-pot yang biasanya berada di bibir sumur juga tidak ada.
"Sampai teken (penyangga jalan) yang biasa dibawa juga ada di dalam sumur," jelas dia.
Ia mengatakan sang bibi selalu mengeluh bosan hidup. Sehingga, ia menduga sang bibi sengaja menjatuhkan diri ke dalam sumur.
Suyamto mengatakan tidak ada keluhan kesehatan yang diderita Indun.
"Salat masih genah, dilakukan, tapi jalannya sudah pakai tongkat dua, makan sudah ogah-ogahan. Enggak pikun, cuma tenaganya sudah enggak ada," kata dia.
Selanjutnya, ia mengundang tim penyelamat dari BPBD Boyolali dan Damkar Boyolali.
Jenazah Indun bakal langsung dimakamkan pada Selasa ini pukul 13.00 WIB.
Sementara itu, anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD Boyolali, Gembong Suroto, menyampaikan ia mendapatkan laporan sekitar pukul 07.10 WIB bahwa ada warga yang jatuh ke sumur.
"Kami bersama Damkar Boyolali meluncur ke lokasi melakukan evakuasi. Untuk kesulitan relatif tidak ada, walau relatif dalam kendala relatif tidak ada dan nyaman saat melakukan evakuasi," kata dia.
Ia menjelaskan sumur memiliki kedalaman sekitar 20 meter dengan air setinggi 2 meter.
Ia menjelaskan saat dievakuasi dalam kondisi telungkup dan telah meninggal dunia.
Gembong menilai bibir sungai relatif rendah sehingga mempermudah orang bahkan anak jatuh ke sumur.
"Kami sarankan warga untuk tinggi bibir 80 cm-100cm, itu paling hanya sekitar 50 cm. Kami menyarankan warga dan keluarga untuk menutup bagian atas sumur," kata dia.
Editor : Tata Rahmanta