Tidak Kuat Menanjak, Truk Muatan Ampas Tahu Terperosok ke Tebing di Boyolali

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id  – Sebuah truk mengangkut 4 ton ampas tahu terperosok ke dalam tebing di lereng Gunung Merapi, jalur alternative Boyolali-Klaten, tepatnya di Dukuh Doyosari Desa Lanjaran, Tamansari, Boyolali, Senin (10/6/2024) siang.

Meski demikin, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, sopir dan dua keneknya selamat,

Baca Juga

As Bagian Roda Patah, Truk Bermuatan Kayu Mahoni Terbalik di Wonogiri

Pemilik ampas tahu, Ahmad Fauzan, menjelaskan awalnya truk bermuatan sekitar 7 ton. Namun, bebwrapa telah diturunkan sehingga muatan ada sekitar 3-4 ton.

"Sopirnya baru pertama kali, dia pocokan, biasanya bukan yang ini," kata Ahmd Fauzan

Kejadian sekitar pukul 12.00 WIB, berawal saat truk melaju dari arah Drajidan, Musuk menuju  Lanjaran, Tamansari.

Baca Juga

Tabrak Badan Truk dari Belakang, Pengendara Motor Tewas di Pracimantoro

Truk awalnya melewati jalur menurun lalu melewati jembatan yang menghubungkan dua tanjakan. Truk lalu menanjak, saat berada di tengah tanjakan, truk tidak kuat, salah satu kenek  kemudian turun dan berinisiatif untuk mengambil ganjal ban.

"kenek turun tapi belum sempat ambil ganjal ban, truk sudah gelondor dan masuk jurang," tambahnya.

Sopir dan kenek satunya yang masih berada di dalam truk ikut terjun ke tebing. Beruntung, truk tidak sampai ke dasar jurang di bawah lokaso kejadian akan tetapi terganjal di tebing yang berpohon.

Baca Juga

Hendak Putar Arah, Truk Muatan Telur Teperosot dan Terguling di Boyolali

Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, menjelaskan pengemudi warga Karangkendal, atas nama Sigit.

Ia diketahui biasanya tidak mengemudikan kendaraan tersebut tapi truk ekspedisi.

Budi mengatakan truk dari arah Boyolali akan menuju ke arah Desa Jemowo, Tamansari.

Baca Juga

Truk Bermuatan Kayu Lapis Terguling di Jalur Lingkar Utara Boyolali

"Ini kan jalan tanjakan, diperkirakan karena sopir baru, bukan yang biasanya, ganti, sehingga kurang menguasai medan. Jadi pada saat tanjakan tidak kuat atau kurang persiapan dari bawah," jelas dia.

Editor : Tata Rahmanta