SOLO, iNewsBoyolali.id – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) terus berupaya agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa naik kelas. Mereka perlu didorong melalui kegiatan pendampingan atau workshop.
Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro KemenKopUKM, Sutarmo mengatakan, UMKM didominasi oleh kelas usaha mikro, yakni sekitar 64 juta pelaku usaha mikro atau 99,62 persen.
Pendekatan untuk menaikkan kelas atau meningkatkan pendapatan UMKM tidak bisa dengan mengembangkan per entitas bisnis pelaku usaha.
“Namun dengan pendekatan kemitraan, sehingga ke depan dapat tercapai peningkatan kelas dan memberikan nilai tambah untuk UMKM di Indonesia,” kata Sutarmo saat workshop UMKM Anti Nanggung yang digelar Kalbe Farma di Kota Solo, Sabtu (23/7/2023).
Untuk memenuhi hal tersebut, pelaku usaha mikro perlu didorong melalui kegiatan pendampingan atau workshop. Pihaknya sangat mengapresiasi langkah Kalbe Farma untuk mendukung pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Koordinator Pengembangan Pembinaan dan Penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Produktivitas, Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Ditjen Binalavotas, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Ade Syaekudin mengatakan, pihaknya mendorong terjadinya berbagai bentuk sinergi dan kolaborasi untuk peningkatan produktivitas.
Ada banyak metode yang dapat dilakukan pelaku usaha UMKM agar bisa meningkatkan produktivitas sesuai dengan target yang diinginkan. Termasuk dengan melakukan workshop UMKM Anti Nanggung yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui strategi pengelolaan risiko di lokasi usaha.
“Kami siap mendukung dan menjadi mitra strategis dalam pelaksanaannya," ucap Ade Syaekudin.
General Manager Commercial Kalbe Consumer Health, Kustanto Pramono mengatakan, workshop guna mendukung dan memperkuat sektor UMKM di Indonesia, sekaligus sejalan dengan program Pemerintah Indonesia, yakni Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Selain itu, kegiatan ini juga mengedukasi serta mengakomodir kebutuhan kesehatan masyarakat yang mempengaruhi kondisi ekonomi.
“Melalui program ini, juga kami mengajak para pelaku UMKM untuk menerapkan nilai-nilai pentingnya manajemen risiko sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kesuksesan di lingkungan bisnis masing-masing, agar profit yang dihasilkan bisa maksimal,” ucapnya.
Editor : Tata Rahmanta