BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Gagal jantung, Satu jemaah haji dari Kloter tiga Embarkasi Solo atas nama Suprapto Tarlim Kerto Wijoyo (53) asal Jatisari, Sayung, Demak, Jawa Tengah meninggal dunia di Madinah.
Dari Keterangan Kasi Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi menyampaikan, Suprapto mendarat di Madinah pada Kamis (25/5/2023) pukul 01.00 WAS (Waktu Arab Saudi). Selanjutnya yang bersangkutan naik bus dan menuju hotel.
Setelah sampai di hotel, Suprapto belum mendapatkan jatah kamar. Saat sedang menunggu tiba-tiba ia merasa ingin ke belakang. Ia pun berinisiatif minjam kamar jemaah lain yang telah mendapatkan jatah kamar.
"Berhubung beliau belum mendapatkan kamar, sementara minjam ke kamar teman jemaahnya yang sudah dapat kamar, terus minjam untuk urusan ke belakang ke toilet," ujarnya.
Saat berada di dalam toilet itu, lanjut Gentur, yang bersangkutan merasa sesak nafas. Teman jemaahnya yang mendengar permintaan tolong langsung membuka pintu toilet dan membawanya ke tempat tidur.
"Begitu ditaruh di tempat tidur, beliaunya, menurut analisa umum seperti pingsan, mengetahui kondisi tersebut kemudian teman jemaahnya melapor ke ketua kloter dan dokter kloter. Setelah dicek memang beliau tidak sadarkan diri. Kemudian lapor ke sektor dan dokter sektor di Madinah datang untuk mengecek. Nah, kisaran waktunya itu (Kamis pagi) sekitar jam 03.30 WAS itu diinformasikan sudah tidak ada dan beliau dinyatakan wafat," ujarnya.
Gentur menjelaskan, hasil diagnosa tim dokter dari sektor maupun dokter kloter menyatakan yang bersangkutan meninggal dunia akibat gagal jantung.
"Kami sempat koordinasi dengan tim kesehatan di Embarkasi, informasinya beliau memang ada catatan hipertensi. Saat (sebelum berangkat) di Embarkasi dilakukan cek kesehatan sehat. Selanjutnya saat masa penerbangan beliau diberangkatkan ke Madinah," ujarnya.
Gentur mengatakan, Suprapto berangkat haji bersama sang istri, dan menurut informasi dari istrinya, yang bersangkutan memang ada catatan soal jantung.
"Setelah Dhuhur waktu Arab Saudi, jenazah dimakamkan di sana. Sempat shock juga istrinya tapi setelah diberikan pendampingan dari ketua kloter akhirnya bisa normal dan tenang," ujarnya.
Editor : Tata Rahmanta