Sementara itu, penyewa kios lainnya, Prasetyo, berharap pemerintah desa segera memikirkan solusi bagi para pedagang yang kehilangan mata pencaharian akibat pembongkaran tersebut. Ia mengungkapkan, kios tersebut telah menjadi sumber penghidupan keluarganya selama lebih dari satu dekade.
“Ibu saya sudah berjualan di sini sekitar 14 tahun. Ini satu-satunya ladang penghasilan kami, jadi kami berharap ada relokasi,” ungkap Prasetyo.
Meski terdampak secara ekonomi, para penyewa kios menyatakan tetap mendukung rencana pembangunan Koperasi Desa Merah Putih yang merupakan hasil musyawarah desa.
Sebelumnya, Kepala Desa Ketitang, Eterna, menjelaskan bahwa lokasi koperasi ditetapkan di eks kios timur Puskesmas Godong 1 karena dinilai paling strategis. Ia menyebutkan, terdapat empat alternatif lokasi yang sempat dibahas, yakni Pasar Hewan Ketitang, lahan desa di Dusun Slogo, lapangan desa, serta lahan di samping Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ketitang.
Belasan kios tersebut akhirnya dibongkar secara bertahap, setelah sebelumnya sempat terjadi penolakan dari warga pada Jumat, 12 Desember 2025.
Kini, warga terdampak pembongkaran kios di Desa Ketitang, Kecamatan Godong, berharap janji relokasi segera direalisasikan agar aktivitas ekonomi mereka dapat kembali berjalan normal.
Pembangunan Koperasi Merah Putih di lokasi bekas kios di lahan desa akan segera dibangun setelah proses pembersihan puing bangunan kios selesai.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
